Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Korban Luka Ledakan di Mako Brimob Polda Jatim Diizinkan Pulang dari RS

Kompas.com - 05/03/2024, 14:58 WIB
Achmad Faizal,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 anggota kepolisian korban luka ledakan Mako Gegana Polda Jatim diperbolehkan pulang setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Selasa (5/3/2024).

"Hari ini 10 anggota korban luka ringan dari ledakan kemarin sudah boleh pulang," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Mapolda Jatim, Selasa (5/3/2024) siang

Baca juga: Kapolda Jatim Akan Evaluasi Kelayakan Gudang Penyimpanan Bahan Peledak Buntut Ledakan di Mako Brimob

Hasil pemeriksaan tim medis Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, 10 anggota tersebut mengalami luka ringan.

"Hanya luka traumatik saja. Tidak ada luka berat," jelasnya.

Seperti diketahui, 10 anggota terluka karena terkena pecahan kaca saat ledakan terjadi pada Senin (4/3/2024).

"Saat peristiwa ledakan, ada 15 anggota yang sedang berlatih olah TKP pasca ledakan," kata Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto Senin (4/3/2024) sore.

Baca juga: 10 Anggota Luka Ringan akibat Ledakan di Mako Brimob Polda Jatim

Kapolda sempat menjinjau lokasi ledakan dan memang benar ada banyak pecahan kaca di lokasi ledakan.

"Dari lokasi ledakan ke tempat latihan anggota, jaraknya hanya 10 meter," ujarnya.

Ledakan diduga akibat reaksi kimia. Kumpulan bahan peledak di lokasi lembab tersebut bereaksi setelah terpapar sinar matahari.

"Dugaan awal sementara yang paling kuat karena terpapar sinar matahari sehingga terjadi reaksi kimia," kata Kabid Labfor Polda Jatim Kombes Sodiq Pratama, Senin malam.

Baca juga: Soal Ledakan di Mako Brimob, Kapolda Jatim: Kami Belum Punya Gudang Khusus Sisa Bahan Peledak

Dia menyebut ledakan di Mako Datasemen Gegana Polda Jatim bersifat low eksplosive. Hal itu terbukti dari banyaknya bahan yang ditemukan di lokasi seperti bahan mercon dan bondet. 

"Bahan peledak low eksplosive sangat sensitif terhadap gerakan, suhu panas, dan tekanan. Kalau high eksplosive justru lebih aman, tidak terlalu sensitif," terangnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com