Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngawi Mulai Panen Raya, Petani Masih Menikmati Harga Gabah Tinggi

Kompas.com - 01/03/2024, 12:37 WIB
Sukoco,
Farid Assifa

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com – Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mulai masuk panen raya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi mengatakan, musim tanam pertama Ngawi akan memanen padi di lahan 6.000 hektare dengan rata-rata menghasilkan gabah 6 hingga 7 ton.

"Ini sudah masuk musim panen di musim tanam kali ini. Luasan tanaman padi di Kabupaten Ngawi lebih dari 6.000 hektare. Perkiraan ada 42.000 ton," ujarnya melalui pesan singkat, Jumat (01/3/2024).

Supardi menambahkan, dalam panen padi musim tanam pertama di Kabupaten Ngawi, petani  masih akan menikmati harga tinggi gabah mengingat panen raya petani terjadi menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi

 

Apalagi sejumlah daerah penghasil padi mengalami kendala musim sehingga tanam mereka mundur.

"Sementara untuk harga gabah diperkirakan masih mencapai Rp 6.900 hingga Rp 7.200, karena di daerah lain belum panen karena masa tanam mereka mundur, nunggu hujan. Kalau Ngawi karena ada sumur jadwal tanam tidak mundur,” imbuhnya.

Luasan lahan padi di musim tanam pertama, menurut Supardi, juga akan mengalami peningkatan kualitas karena adanya bantuan mekanisasi peralatan pengolahan tanah, serta perawatan dan penanganan panen.

Selain itu, peningkatan kualitas padi juga disebabkan adanya bantuan benih berkualitas dan pupuk serta sumur air dalam dari Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu.

Baca juga: Harga Beras Naik, KPPU Lampung Lacak Pelaku Monopoli Gabah Kering

 

“Kita mendapat bantuan combine harvester yang tentunya akan berpengaruh pada harga gabah karena kualitas gabah akan mengalami peningkatan," ucapnya.

Dengan capaian panen musim tanam pertama di Ngawi, Supardi memastikan daerahnya masih akan menjadi lumbung padi nasional.

“Kami yakin produksi Ngawi mampu menjadi tambahan beras bagi pasar dan cadangan pangan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com