Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka 2 Anak Anggota KPPS di Malang yang Meninggal, Kehilangan Tulang Punggung dan Kerap Menangis

Kompas.com - 28/02/2024, 10:27 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

"Mulai dari mengantar undangan ke pemilih, hingga mempersiapkan konsumsi," ujarnya.

Keluarganya pun tidak berani melarang, meskipun Salmiati mengeluh kurang sehat. Sebab, mereka tahu kesibukannya itu adalah tanggung jawab yang harus dirampungkan.

"Meski sejak hari sebelum pencoblosan ia mengeluh tidak enak badan, ia tetap memaksakan karena pekerjaan itu bagian dari tanggung jawabnya," ujarnya.

Meninggal

Hingga hari pencoblosan, Rabu (14/2/2024) Salmiati tetap memaksakan untuk bertugas sebagai anggota KPPS, meski masih sakit.

Hingga pada siang hari, sekitar pukul 14.00 WIB, Salmiati mengeluh sakit perut.

"Hingga sore hari perutnya membengkak dan fisiknya semakin lemah," terangnya.

Baca juga: Ketua KPPS di Grobogan Keguguran Usai Bertugas

Keluarga memutuskan untuk membawa Salmiati ke Puskesmas terdekat. Dia lalu dirujuk ke rumah sakit.

"Karena penuh terus hingga malam, akhirnya kami bawa ke Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Kamis (15/2/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB," jelasnya.

Di rumah sakit, kondisi Salmiati tidak kunjung membaik. Sebaliknya kondisi fisiknya semakin melemah hingga dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 13.00 WIB.

"Rumah sakit menvonis Salmiati mengalami asam lambung naik, sehingga membuatnya kesulitan bernapas," tuturnya.

Tulang punggung

Suliana mengungkapkan, selama ini Salmiati adalah tulang punggung keluarga bagi kedua anaknya, sejak suaminya meninggalkannya beberapa tahun silam.

Ia dikenal sebagai ibu yang bertanggung jawab dan sangat peduli kepada pendidikan anak-anaknya.

"Sehari-hari adik (Salmiati) ini bekerja salon miliknya sendiri di kawasan Kecamatan Kromengan, dan ia sudah 3 kali menjadi anggota KPPS pada setiap Pemilu dan Pilkada," pungkasnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Kabupaten Malang, Mahaendra Pramudya Mahardika membenarkan bahwa ahli waris Salmiati mendapat santunan dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 247 juta, dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 10 juta, sekaligus beasiswa hingga jenjang perguruan tinggi untuk kedua anak Salmiati.

"Sebelumnya Ibu Salmiati telah mendaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan dalam Pemilu 2024," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com