Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Suaranya Nol di TPS Sendiri, Caleg PKB di Sampang: Suara Saya Dibegal

Kompas.com, 26 Februari 2024, 10:59 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com - Calon anggota legislatif (Caleg) daerah pemilihan III Kabupaten Sampang, Jawa Timur meliputi Kecamatan Banyuates dan Kecamatan Ketapang, Ayunda Ratna Amelia (25) melayangkan protes saat rekapitulasi tingkat kecamatan.

Protes itu disebabkan karena perolehan suaranya banyak hilang. 

Baca juga: Simpatisan Caleg di Ende Tutup Akses Menuju 2 Desa Diduga karena Calon Gagal Terpilih

Bahkan, di TPS 6 Desa Banyuates, lokasi dia dan keluarga besarnya melakukan pencoblosan, hasilnya juga nol. 

Padahal dia meyakini, semua keluarga besarnya yang jumlahnya tidak kurang dari 30 orang, kompak mencoblos dirinya.

Amelia menjelaskan, rekap yang dilakukan di kecamatan banyak tidak sesuai dengan formulir C salinan yang dipegang para saksi. 

Baca juga: KPU Jember Temukan Dugaan Penggelembungan Suara Caleg DPR RI

"Suara saya dibegal hingga di TPS saya dinyatakan nol. Saya menduga, ada peralihan suara saya ke caleg lain yang masih satu partai," kata Amelia melalui sambungan telepon seluler, Senin (26/2/2024). 

Dugaan itu diperkuat dengan bukti C salinan yang sumbernya dari formulir C plano. Amelia tidak ingin suaranya hilang begitu saja, sehingga dirinya menantang PPK untuk buka kotak suara agar dilakukan hitung ulang. 

"Saya betul-betul dizalimi oleh penyelenggara. Makanya saya tantang untuk buka kotak suara untuk membuktikan kecurangan penyelenggara," imbuhnya. 

Bukti lain yang dimiliki Amelia berupa foto surat suara yang tercoblos dirinya dari para pendukungnya. Bukti itu dikirim oleh para pendukungnya melalui WhatsApp. 

"Kalau di TPS yang tidak ada saksi saya, sudah pasti dibuat nol. Tapi saya punya bukti foto surat suara yang dicoblos ke nomor urut saya yang dikirim pendukung," ungkapnya. 

Protes Amelia rencananya tidak hanya sampai di PPK saja, namun akan dilaporkan ke Panwascam dan Bawaslu Kabupaten Sampang

"Bukan seberapa banyak suara saya yang hilang, tapi bagaimana suara itu bisa hilang perlu diproses dan terungkap pembegalan itu terjadi," tandasnya. 

Baca juga: Pengelola Yayasan ODGJ Sebut Ada Caleg yang Berutang 1 Miliar dengan Jaminan Rumah tapi Kalah Suara

Ketua PPK Kecamatan Banyuates, Musliono membenarkan protes yang disampaikan Amelia.

Namun protes itu dianggap salah alamat. Menurutnya, protes seharusnya disampaikan saat penghitungan di TPS, bukan saat rekapitulasi di tingkat kecamatan. 

"Foto surat suara yang tercoblos itu bukan bukti. Seharusnya yang dijadikan bukti berupa salinan C 1 di TPS. Jadi salah alamat jika protes saat rekapitulasi suara di PPK," terang Musliono. 

Menurut Musliono, jika protes hasil hitungan dilakukan di kecamatan, pihaknya berdalih akan memperlambat tahapan rekapitulasi. Namun, jika Amelia memiliki data dan bukti otentik, maka pihaknya akan melakukan cek ulang. 

"Kalau misalnya tetap tidak puas dengan hasil rekap, silahkan mengisi catatan keberatan di formulir yang kami siapkan. Atau jika ngotot masih belum puas, silahkan lapor Bawaslu jika ada pelanggaran," ungkapnya.  

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau