LAMONGAN, KOMPAS.com - Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) mendatangi Yayasan Berkas Bersinar Abadi yang merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Yayasan tersebut dikelola oleh seorang polisi bernama Ipda Purnomo.
Kedatangan para caleg tersebut lantaran mereka gagal terpilih dalam Pemilu 2024.
Baca juga: Kronologi Pria Diduga ODGJ Sabet Kaki Bocah 9 Tahun hingga Putus di Buton
Purnomo yang merupakan anggota Sat Binmas Polres Lamongan mengatakan, sejauh ini sudah ada tiga caleg yang telah mendatangi lokasi yayasan rehabilitasi ODGJ yang dikelolanya.
"Selama seminggu terakhir, ada tiga caleg DPRD Kota/Kabupaten yang sudah datang ke rumah. Berkonsultasi mengenai apa yang dialami, setelah perolehan suara mereka tidak sesuai dan kayaknya enggak bakal jadi (anggota DPRD)," ujar Purnomo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (23/2/2024).
Baca juga: Diduga Gelembungkan Suara Salah Satu Caleg, Dua Penyelenggara Pemilu di Nganjuk Diamankan Bawaslu
Purnomo menjelaskan, ketiga caleg yang telah mendatangi rumahnya tersebut berasal dari kota/kabupaten berbeda.
Mereka rata-rata mengalami kesulitan tidur, depresi, dan stres usai mengetahui hasil pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024.
"Ada yang dari Lamongan sendiri, Pacitan, dan yang terakhir datang ke rumah itu dari Blitar. Namun hanya sekadar konsultasi saja," kata Purnomo.
Baca juga: Kernet Truk Pertamina di Lampung Ditangkap Usai Aniaya ODGJ hingga Tewas
Caleg yang berasal dari Pacitan, katanya, mendatangi yayasannya untuk menceritakan bahwa telah menghabiskan banyak uang, namun menurut perhitungan suara sejauh ini, dia gagal terpilih menjadi anggota legislatif.
Kepada Purnomo, caleg tersebut mengaku tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan untuk dapat mengembalikan modal caleg.
"Caleg asal Pacitan ini kan perempuan, maaf tidak saya sebutkan namanya, datang ke rumah bersama suaminya. Kemudian cerita bahwa dirinya habis biaya sekitar Rp 1 miliar, ada yang utang dengan jaminan rumah, sehingga dia bingung bagaimana melunasi utang nantinya," tutur Purnomo.
Purnomo menyarankan para caleg mengikhlaskan apa yang terjadi dan kembali menatap masa depan.
"Saya hanya menyarankan kepada mereka untuk ikhlas menerima apa yang sudah terjadi, daripada dipikirkan terus malah bisa stroke dan kejiwaan terganggu. Setelah ngobrol-ngobrol dan saya sarankan seperti itu ya sudah, mereka kembali pulang ke rumah masing-masing, hanya sebatas itu," ungkap Purnomo.
Purnomo sendiri selama ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan polisi yang merawat dan merehabilitasi ratusan ODGJ di Yayasan Berkas Bersinar Abadi. Lokasi yayasan tersebut berada di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, Lamongan, Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.