Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Bangkalan Demo di Kantor Bawaslu Tuntut PSU

Kompas.com - 19/02/2024, 20:12 WIB
Taufiqurrahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur terindikasi banyak terjadi kecurangan.

Akibatnya, massa mendatangi kantor Bawaslu Bangkalan, Senin (19/2/2024). Mereka menuntut dilakukan pemungutan suara ulang (PSU). 

Kordinator aksi Mathur Husyairi mengatakan, dugaan pelanggaran Pemilu 2024 yang terjadi di sejumlah TPS di Bangkalan bukan isapan jempol.

Mathur membawa bukti-bukti dugaan pelanggaran tersebut yang akan dijadikan bahan pembuktian.

Baca juga: Anies: Menggugat Kecurangan Pemilu Bukan Berarti Kita Membolak-balik Hasilnya

"Kami bersama masyarakat datang membuat pengaduan dan membawa banyak bukti dugaan kecurangan di 12 TPS di Bangkalan," ujarnya. 

Pria yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Timur ini menambahkan, dugaan pelanggaran berupa lambatnya pemberian formulir C1 pada saksi.

Bahkan di sejumlah TPS, formulir C1 harus diberikan melalui kepala desa yang tidak terlibat sebagai penyelenggara. 

"Ada pula formulir C plano dimasukkan ke kotak suara tapi C1 rekapnya masih bergentayangan di luar sehingga hasil suara bisa berubah dan diubah kapan pun," jelasnya. 

Politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini menilai hal tersebut bisa terjadi karena kecerobohan Bawaslu Kabupaten Bangkalan dan petugas di tingkat bawahnya dalam mengawasi Pemilu. 

"Banyak formulir plano kosong di beberapa desa dan kecamatan malah diganti dengan kertas karton. Padahal pengawas ada di lokasi tapi diam," imbuhnya.

Baca juga: Mahfud Hadiri Pembentukan Tim Khusus Kecurangan Pemilu, Namanya Tim Demokrasi Keadilan

Mathur menuntut Bawaslu segera mempelajari berkas pengaduan yang sudah ia buat.

Setelah aduan diserahkan, pihaknya meminta Bawaslu segera mengeluarkan rekomendasi untuk dilakukan penghitungan suara ulang maupun pemungutan suara ulang. 

Ketua Bawaslu Bangkalan, Ahmad Mustain Saleh mengatakan, pihaknya masih akan mempelajari sejumlah bukti baru yang dibawa Mathur karena jumlahnya cukup banyak.

"Rata-rata dokumen yang kami terima berisi tentang dugaan pergeseran perolehan suara. Nanti akan kami sandingkan dengan C hasil salinan pengawas di TPS dan C hasil plano yang kami miliki," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com