Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota KPPS Sakit saat Pemilu 2024 di Surabaya Capai 137 Orang

Kompas.com - 17/02/2024, 15:49 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Surabaya, Jawa Timur, yang dilaporkan tumbang saat bertugas di pemilihan umum (Pemilu) 2024 mencapai ratusan orang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, berdasarkan data yang dihimpunnya, total ada 137 petugas tumbang saat pemungutan suara berlangsung.

Akan tetapi, Nanik tak menjelaskan secara detail sakit yang dialami oleh ratusan petugas KPPS tersebut. Dia juga tidak menyebutkan lokasi dirawatnya para pasien yang tumbang saat Pemilu 2024.

Baca juga: Bertemu Mahfud di Acara Pengukuhan Guru Besar UI, Anies Mengaku Tak Bicarakan Pemilu

"Ada 137 anggota KPPS yang sakit pada Rabu (14/2/2024) sampai Kamis (15/2/2024)," kata Nanik, ketika dihubungi melalui telepon, Sabtu (17/2/2024).

Nanik mengungkapkan, petugas KPPS sendiri sudah melakukan pemeriksaan kesehatan ketika penerimaan anggota. Sebab, hal itu masuk ke syarat yang harus dipenuhi saat pendaftaran.

"Saat pendaftaran kita ada persyaratan dari KPU (Komisi Pemilihan Umum (KPU), dia harus menyertakan surat sehat. Jadi screening itu dilaksanakan bisa di puskesmas atau di fasilitas kesehatan lain," jelasnya.

"Untuk yang dipersyaratkan oleh KPU itu ada pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan asam urat. Selain itu standar, BB (berat badan), TB (tinggi badan) pemeriksaan tensi dan sebagainya," tambahnya.

Lebih lanjut, data 137 petugas sakit itu tidak termasuk ketua KPPS di Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, Joko Budiono (52), meninggal dunia, Jumat (16/2/2024) kemarin.

"Karena yang dari Ngagel itu memang ketua KPPS, tapi beliau memang dari awal sudah sakit. Tanggal 12 (Januari) sudah menjalani biopsi di RSUD dr Soetomo," ujarnya.

Selain itu, Dinkes Surabaya juga tak menyimpan data hasil pemeriksaan dari ketua KPPS meninggal tersebut. Sebab, pasien tidak melakukan proses cek kesehatan di puskesmas.

"Mohon maaf kalau screening-nya dari Pak Joko itu kami cari di data kami tidak ada. Kemungkinan beliau screening di fasilitas kesehatan di luar," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Dinkes Surabaya, sebanyak 43 anggota KPPS sakit saat bertugas tersebut dirawat di 11 puskesmas. Salah satunya, Puskesmas Ketabang yang merawat lima pasien.

Kemudian, Puskesmas Asemrowo merawat empat anggota KPPS yang sakit saat bertugas, dengan rincian dua orang mual, satu nyeri haid dan satu pasien radang tenggorokan.

Lalu, Puskesmas Gundih menangani satu anggota KPPS dengan keluhan pusing. Selanjutnya di Puskesmas Kenjeran tujuh anggota KPPS sakit, yakni empat pusing, satu epilepsi, satu gastritis, dan satu lagi demam.

Puskesmas Ketabang sebanyak 14 anggota KPPS dilaporkan tumbang, yakni empat pasien pusing, empat hipertensi, dua hipertensi dan mual, dua sakit perut dan dua hipertensi dan demam.

Kemudian, Puskesmas Lontar ada satu anggota KPPS dengan keluhan pusing. Puskesmas Morokrembangan ada sembilan petugas hipertensi satu orang dan delapan hiertensi dan mual.

Baca juga: Ketua KPPS di Surabaya yang Meninggal Sempat Sakit sebelum Pemilu

Selanjutnya, Puskesmas Pacar Keling melaporkan satu anggota KPPS pusing. Puskesmas Peneleh satu petugas mengeluh hipertensi, dan Puskesmas Perak Timur ada satu anggota mual disertai pusing.

Sedangkan di Puskesmas Rangkah satu anggota KPPS mengeluh demam dan maag. Terakhir di Puskesmas Tenggilis melaporkan satu petugas mengeluh nyeri otot dan satu lagi hipertensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Speedboat Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Speedboat Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com