Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam TPS di Gresik, dari Tema Valentine hingga Pramuka

Kompas.com, 14 Februari 2024, 16:35 WIB
Hamzah Arfah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Beberapa tempat pemungutan suara (TPS) mengusung konsep tidak biasa, untuk dapat menarik perhatian pemilih dalam menyalurkan suara di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Begitu pula dengan beberapa TPS yang berada di Gresik, Jawa Timur. Seperti pada TPS 04 di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.

Pada TPS yang memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 255 orang tersebut, mengusung konsep hari kasih sayang, yang juga bertepatan dengan tanggal 14 Februari.

Sehingga nuansa yang ada di TPS tersebut didekorasi sedemikian rupa, menyesuaikan tema hari kasih sayang.

Mulai dari dekorasi dan pernak-pernik TPS tersebut yang didominasi dengan warna merah muda juga putih, hingga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan baju nan elok dipandang mata.

Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) TPS 04 Asatul Fatima mengaku sengaja mempercantik TPS 04 dengan konsep hari kasih sayang supaya para pemilih tertarik.

TPS 04 di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur, didekorasi dengan mengusung tema hari kasih sayang, Rabu (14/2/2024).KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH TPS 04 di Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur, didekorasi dengan mengusung tema hari kasih sayang, Rabu (14/2/2024).

Dengan begitu, para pemilih akan datang, dan menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu kali ini.

"Karena hari ini tanggal 14 Februari, bertepatan dengan hari Valentine. Alhamdulillah, setelah kita membikin TPS ala Valentine ini, masyarakat sangat antusias untuk datang," ujar Asatul, Rabu (14/2/2024).

Tidak hanya nuansa khusus yang dihadirkan, namun para pemilih yang sudah menyalurkan hak suaranya juga mendapat cokelat, bakso, dan air mineral diberikan secara gratis.

Kepala Desa Dapet Siswadi menambahkan, TPS 04 didekorasi sedemikian rupa supaya masyarakat dapat menyalurkan hak pilih dengan antusias.

Sekaligus, kata dia, menjadikan suasana di TPS tidak kaku, lebih nyaman, dan pemilih tidak jenuh saat menunggu giliran.

"Serta memberi kenyamanan, meskipun dalam memilih ada pilihan yang beda. Sebab bukan karena perbedaan, tapi kecintaan terhadap Bangsa Indonesia," kata Siswadi.

Konsep pramuka

Berbeda dengan TPS 04 di Desa Dapet, TPS 08 di Dusun Gunungtinggi, Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, memilih mengusung konsep pramuka.

Di mana TPS didekorasi seperti suasana seperti saat acara perkemahan, ditambah petugas KPPS berdandan mengenakan baju pramuka.

"Ada hiasan dari ranting dan buah kelapa, yang semuanya dilakukan oleh anggota KPPS."

"Bermakna tunas muda, berbakti kepada Negara. Semua bahannya dari alam sekitar,” tutur Kepala Desa Gunungteguh, Abdul Haris.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau