Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

32 Napi di Rutan Kelas 2 B Situbondo Tidak Bisa Memilih dalam Pemilu 2024

Kompas.com - 14/02/2024, 12:41 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rutan Kelas II B Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, menyatakan sebagian narapidana tidak bisa ikut memilih dalam Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024)  akibat terkendala persyaratan administratif.

Kepala Rutan Kelas II B Rudi Kristiawan menyatakan sebanyak 29 tahanan dan 3 narapidana tidak bisa melakukan pencoblosan di Pemilu 2024 akibat tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Baca juga: Narapidana Kasus Korupsi E-KTP Setya Novanto Mencoblos di TPS 905 Lapas Sukamiskin Bandung

"Ada 29 tahanan yang tidak terdaftar di DPT manapun dan 3 narapidana sudah terdaftar di daftar pemilih tambahan wilayah lain, namun karena pindah ke sini (Rutan Kelas II B Situbondo) sehingga tidak terdaftar," katanya.

Menurutnya, 3 narapidana yang tidak bisa mencoblos tersebut sebelumnya telah terdaftar di wilayah lain yakni Kabupaten Lumajang dan Probolinggo.

Namun sebelum pelaksanaan pemilu, narapidana tersebut dipindah lagi sehingga tak cukup waktu untuk mengurus proses pemindahan pemilihan.

Rudi juga menyebutkan bahwa meski sebanyak 32 orang tidak bisa memcoblos tetapi 361 narapidana berhasil proses verifikasi adminitrasi ditambah jumlah pegawai sebanyak 36 orang.

Dengan demikian, secara total ada 397 orang mencoblos di Rutan Kelas II B Situbondo.

Baca juga: Ada Hari Kasih Sayang di TPS Lapas Karawang

"Ya kalau ditotal jumlah yang tidak bisa mencoblos hanya 7 persen, selebihnya bisa mencoblos," katanya.

Dia juga menyatakan sebelum pelaksanaan pemilu, pihaknya telah melakukan simulasi pemilihan sehingga semua narapidana yang bisa mencoblos telah mengetahui calon anggota legislatif dan eksekutif.

"Sebelumnya kami telah simulasi Pemilu 2024, bahkan kami telah menempel calon-calon pemimpin, sehingga mereka bisa bebas memilihnya dan kami menjunjung tinggi netralitas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com