Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Yakin Akan Ada Arus Balik Melawan Ketidaknetralan Aparat Negara pada Pemilu 2024

Kompas.com - 09/02/2024, 20:37 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) meyakini akan adanya arus balik menentang aparat negara yang berpihak pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Arus balik tersebut tidak hanya melibatkan masyarakat, tapi juga sebagian besar anggota TNI dan Polri yang menghendaki kedua institusi tersebut untuk bersikap netral dalam Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di sela ziarah ke Makam Presiden Soekarno di Kota Blitar, Jawa Timur, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Hasto Sebut Ada Operasi Khusus Penegak Hukum untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Hasto mengatakan, arus balik itu sebagai respons atas penyalahgunaan kekuasaan yang telah melampaui batas toleransi publik.

"Kami percaya dari pengalaman makna kekuasaan, kekuatan rakyat tidak bisa dibungkam sehingga hari-hari ke depan hingga 14 Febuari akan menjadi kekuatan arus balik," ujar Hasto.

"Termasuk kekuatan kebenaran dari aparat TNI-Polri yang benar-benar netral. Ada kekuatan kebenaran dari sebagian besar TNI-Polri yang tidak setuju perintah atasannya untuk berpihak pada pasangan 02," tambah Hasto.

Baca juga: Hasto: Yang Penting bagi PDI-P, Pemimpin Tidak Menyakiti Hati Rakyat

Menurutnya, arus balik menentang ketidakadilan kekuasaan itu telah dimulai oleh sivitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melalui petisi berisi kritik kepada Presiden Joko Widodo yang dinilai telah merusak demokrasi.

Kata Hasto, waktu 5 hari yang tersisa sebelum hari pemungutan suara akan menjadi momen bergeraknya masyarakat menolak mendukung pasangan Prabowo-Gibran yang elektabilitasnya dikatrol oleh ketidaknetralan Presiden beserta aparat negara.

Di sisi lain, pihaknya juga meyakini di sisa waktu 5 hari ini akan terjadi gerakan dukungan pada pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

"Pengalaman 2014 justru perubahan, arus balik, itu terjadi mulai H-5 seperti ini. Waktu itu ada konser Slank sehingga menunjukkan kekuatan kebenaran dari rakyat. Itu yang kami yakini," terangnya.

Menurut Hasto, pasangan Ganjar-Mahfud telah menjadi simbol perlawanan terhadap intimidasi yang dialami masyarakat dan pemaksaan untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran.

Hasto mengibaratkan perjuangan Ganjar-Mahfud menghadapi Prabowo-Gibran sebagai perjuangan rakyat melawan oligarki ekonomi.

"Sementara Pak Prabowo, seperti diakui Pak Boy Tohir, didukung oleh penguasa dari sepertiga ekonomi nasional. Mereka menyumbang, membantu 02," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com