Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Kritisi Mundurnya Menkopolhukam Mahfud MD

Kompas.com - 02/02/2024, 18:37 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Eksekutif Mahasiswa (EM) Universitas Brawijaya (UB), Rafly Rayhan Al Khajri, mengkritisi mundurnya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD.

Menurutnya, negara telah kehilangan marwah dengan mundurnya tokoh hukum terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

Menurut mahasiswa Hukum Tata Negara itu, mundurnya Mahfud MD dari jabatannya bukan karena kewajibannya sebagai calon wakil presiden tetapi justru karena pilihan politiknya tak lagi sejalan dengan kekuasaan.

Baca juga: Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Deputi TPN: Kritik Moral untuk Pemerintahan 

Dia mengaku, mendapat bocoran dari salah satu tokoh di lingkaran Mahfud MD yang menyatakan bahwa posisi ahli hukum nasional itu sedang dilematis.

"Di saat bersamaan, salah satu tokoh di lingkaran Mahfud MD berbisik bocor halus kepada saya bahwa posisi Mahfud MD sedang dilematis," kata Rafly pada Jumat (2/2/2024).

Menurutnya, kondisi itu lantaran Mahfud MD dalam mempertahankan statusnya sebagai pejabat negara dianggap tidak etis.

Namun, di sisi lain ketika meninggalkan jabatannya sebagai Menkopolhukam akan membiarkan kekuasaan semakin mengabaikan nilai-nilai etis.

Pernyataan Rafly tidak terlepas dari pandangannya dalam melihat problematika hukum yang belakangan menjadi instrumen kekuasaan oleh Presiden Jokowi.

Lembaga negara yang seharusnya bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan, serta penegakan hukum selama pemilu telah kehilangan fungsinya.

Baca juga: Mundur dari Menko Polhukam, Mahfud Berpotensi Dulang Suara Elektoral

Presiden Jokowi juga dianggap mempermainkan hukum dengan mengatakan bahwa presiden memiliki hak kampanye.

"Jokowi dan para pembisiknya tidak tahu cara membaca undang-undang. Setiap hari penuh blunder dan klarifikasi," katanya.

Rafly juga menegaskan bahwa mundurnya Mahfud MD sebagai Menkopolhukam merupakan sinyal bahwa kekuasaan sudah tidak lagi dikontrol oleh hukum.

"Hari ini saatnya bergerak, negara telah kehilangan marwah. Bukan tidak mungkin reformasi jilid II akan terjadi," katanya.

Rafly juga mengatakan bahwa akan ada rencana mahasiswa turun ke jalan yang juga untuk menyikapi hal tersebut.

Namun, rencana tersebut masih dikoordinasikan antarlembaga mahasiswa di berbagai kampus.

"Sedang dikonsolidasikan. Kami juga sedang merancang gerakan 'MK (Mahkamah Konstitusi) Jalanan' merupakan aksi bentuk ketidakpercayaan terhadap MK hari ini sekaligus membangun antitesa 'Rakyat Yang Mengadili'," katanya.

Baca juga: Saat Mahfud MD Setuju Pemilu 2024 Jadi Paling Brutal Sepanjang Era Reformasi

Namun untuk waktu pasti aksi turun jalan tersebut belum bisa disampaikannya.

"Terkait itu belum bisa kami klaim lembaga apa saja karena sedang di tahap konsolidasi." 

"Sementara inisiatornya simpul-simpul gerakan mahasiswa. Rencana akan turun di beberapa kota untuk melakukan aksi simbolik dan diskusi mimbar 'MK Jalanan'," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Mobil yang Tabrak Pengangkut Sampah di Kota Malang Mabuk Miras

Pengendara Mobil yang Tabrak Pengangkut Sampah di Kota Malang Mabuk Miras

Surabaya
Bayi Berumur 3 Bulan Ditemukan di Tempat Sampah Surabaya, Ada Surat dari Orangtua

Bayi Berumur 3 Bulan Ditemukan di Tempat Sampah Surabaya, Ada Surat dari Orangtua

Surabaya
3 YouTuber Pembuat Film 'Guru Tugas' Ditetapkan Tersangka

3 YouTuber Pembuat Film "Guru Tugas" Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Pengakuan Ketua Bawaslu Jember Selamat dari Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dua Orang

Pengakuan Ketua Bawaslu Jember Selamat dari Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dua Orang

Surabaya
Tabrakan Beruntun Libatkan Mobil Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas

Tabrakan Beruntun Libatkan Mobil Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas

Surabaya
Calon Perseorangan di Lumajang Wajib Kantongi Minimal 62.825 Dukungan, Belum Ada yang Daftar

Calon Perseorangan di Lumajang Wajib Kantongi Minimal 62.825 Dukungan, Belum Ada yang Daftar

Surabaya
Menjelang Penutupan pada 12 Mei, Belum Ada Calon Perseorangan yang Mendaftar Ikut Pilkada Sumenep

Menjelang Penutupan pada 12 Mei, Belum Ada Calon Perseorangan yang Mendaftar Ikut Pilkada Sumenep

Surabaya
Pengalihan Arus dan Tempat Parkir Jemaah Pengajian Akbar di Balai Kota Surabaya

Pengalihan Arus dan Tempat Parkir Jemaah Pengajian Akbar di Balai Kota Surabaya

Surabaya
30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Surabaya
Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com