Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 ABK KM Putra Sumber Mas Ditemukan Mengapung di Selat Bali dengan Rakit Buatan

Kompas.com, 24 Januari 2024, 15:38 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Kapal Motor (KM) Putra Sumber Mas dengan 15 orang Anak Buah Kapal (ABK) yang dinyatakan hilang di perairan Kepulauan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, berhasil ditemukan, Rabu (24/1/2024).

Sebanyak 12 dari 15 ABK ditemukan di dalam keadaan selamat di perairan Selat Bali utara Pulau Lombok. Namun tiga ABK lainnya belum ditemukan.

Baca juga: KM Putra Sumber Mas dengan 15 ABK Hilang Kontak di Perairan Pulau Masalembu Sumenep

"Tim Sar Satpolairud Res Sumenep menerima informasi dari nakhoda TB. Kharisma Bahari 168 bahwa sebanyak 12 ABK KM Putra Sumber Mas dari 15 ABK telah ditemukan dalam keadaan selamat di perairan selat Bali," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti, Rabu (24/1/2024).

Widiarti menjelaskan, ditemukannya 12 ABK KM Putra Sumber Mas bermula saat TB. Kharisma Bahari 168 yang menggandeng BG. Kharisma Bahari 98 yang berlayar dari Saumlaki, Maluku Tenggara melakukan rute pelayaran menuju Gresik, Jawa Timur, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Gaji Tak Dibayar, Mantan ABK di PD Panca Karya Unjuk Rasa Seorang Diri di Depan Kantor

Selanjutnya pada Rabu (24/1/2024) saat TB. Kharisma Bahari 168 berada di selat Bali, nakhoda melihat para ABK KM Putra Sumber Mas yang mengapung.

Mereka menggunakan peralatan kapal yang mengapung sebagai rakit dan meminta pertolongan.

ABK yang ditemukan itu yakni Andriko Johan Thomas (23), Suburno (40), Moh. Nizur Firmansyah (21) Rohmat Mustakim (33) Mulyono (25) Slamet Riadi (32), Anton (31), Agus Gani Susanto (42), Ali Fauzi (55), Moh. Ali Rosyidin (25), Harianto (38), dan Kasno (43).

"ABK yang selamat semuanya berasal dari Lamongan," kata Widiarti.


Semua ABK yang selamat kini langsung dibawa oleh TB Kharisma Bahari ke Kabupaten Gresik.

Sedangkan, proses pencarian tiga ABK yang hilang masih terus dilakukan.

"Proses pencarian kita lanjutkan," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapal Putra Sumber Mas berangkat dari pelabuhan Brondong Lamongan untuk mencari ikan di perairan laut sekitar pulau Masalembu, pada Sabtu (6/1/2024).

Setelah melaut selama 14 hari, kapal Putra Sumber Mas kembali ke Lamongan dengan berlayar melewati perairan Pulau Masalembu, Sabtu (20/1/2024).

Namun, sekitar pukul 07.30 WIB, kapal mengalami mati mesin karena kemasukan air laut.

Informasi matinya mesin kapal pertama kali dilaporkan oleh salah satu ABK bernama Ubaid. Namun, petugas kehilangan kontak dengan ABK tersebut. Selanjutnya petugas memutuskan melakukan pencarian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau