Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Petani Tebu ke Ganjar: Jangan Asal Impor Gula, Bikin Harga Anjlok

Kompas.com - 12/01/2024, 15:00 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Sejumlah petani tebu mencurahkan isi hatinya saat calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkunjung ke Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024) siang.

Salah satu petani tebu bernama Yahya (60) bercerita tentang harapan petani agar pemerintah tak asal mengimpor gula, karena bisa menjatuhkan harga tebu petani.

Baca juga: Cuitan Fahri Hamzah soal Calon Kalah Jadi Tersangka, Ganjar: Kami Tak Takut Tekanan, Tak Perlu Mengancam

“Pada saat mau impor gula mohon dihitung dulu gula yang ada di Indonesia, hasil petani-petani kita. Jangan sampai kebutuhan (gula) lima juta (ton), petani punya tiga juta, impornya tujuh juta,” kata Yahya (60) saat berdialog dengan Ganjar dalam kegiatan tersebut.

“Itu nanti tolong betul-betul perhatikan. Jadi kelebihan gula di Indonesia itu yang akan menjatuhkan harga gula kita,” lanjut petani tebu asal Desa Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur itu.

Baca juga: Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Purwokerto Ricuh karena Teriakkan Nama Capres Lain, Beberapa Dilarikan ke RS

Mendapat keluhan itu, Ganjar berjanji akan mencarikan solusi bagi para petani tebu.

Eks Gubernur Jawa Tengah itu pun sangat menyadari bahwa kebijakan impor gula tanpa mempertimbangkan kesejahteraan para pihak terkait akan membuat para petani tak mandiri.

“Jangan sampai kemudian kebutuhannya lebih berat kepada impor, maka kita tidak akan pernah mandiri,” tutur Ganjar.

Menurut Ganjar, keluhan yang disampaikan petani tebu ini mirip dengan kasus impor tembakau. Ia mengaku pernah dicurhati salah satu petani tembakau di Jawa Tengah, yang mengeluhkan kebijakan impor yang digulirkan pemerintah.

“Sebenarnya di Jawa Tengah saya juga sering mendengar ketika tembakau kita itu belum terbeli semua, tapi keran impornya dibuka,” paparnya.

“Dan kemudian cerita impor ini menjadi cerita atau sebuah pertunjukan makin tidak mandirinya kita dalam bidang perekonomian, wabil khusus ekonomi pertanian kita,” lanjut Ganjar.

Untuk itu, Ganjar mengaku akan mencarikan solusi bagi para petani tersebut, terutama atas keluhan kebijakan impor yang tidak pro petani.

“Jadi itu catatan penting yang nanti neracanya kami akan coba baca, untuk bisa mencarikan solusi untuk menyeimbangkan ini, sehingga petani yang ada di dalam negeri itu mendapatkan tempat yang pertama dan utama,” pungkas Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Surabaya
Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Surabaya
4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

Surabaya
Terekam CCTV, Maling di Masjid Kota Malang Curi Tas Milik Driver Ojol

Terekam CCTV, Maling di Masjid Kota Malang Curi Tas Milik Driver Ojol

Surabaya
Seorang Wanita Terseret Arus Sungai di Ngawi dan Selamat Berkat Bambu

Seorang Wanita Terseret Arus Sungai di Ngawi dan Selamat Berkat Bambu

Surabaya
Kondisi Ketua Bawaslu Jember Usai Alami Kecelakaan Beruntun

Kondisi Ketua Bawaslu Jember Usai Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Ibadah Sempat Dihentikan Tetangga di Gresik, Dipicu Salah Paham dan Berakhir Damai

Ibadah Sempat Dihentikan Tetangga di Gresik, Dipicu Salah Paham dan Berakhir Damai

Surabaya
Pengendara Mobil yang Tabrak Pengangkut Sampah di Kota Malang Mabuk Miras

Pengendara Mobil yang Tabrak Pengangkut Sampah di Kota Malang Mabuk Miras

Surabaya
Bayi Berumur 3 Bulan Ditemukan di Tempat Sampah Surabaya, Ada Surat dari Orangtua

Bayi Berumur 3 Bulan Ditemukan di Tempat Sampah Surabaya, Ada Surat dari Orangtua

Surabaya
3 YouTuber Pembuat Film 'Guru Tugas' Ditetapkan Tersangka

3 YouTuber Pembuat Film "Guru Tugas" Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Pengakuan Ketua Bawaslu Jember Selamat dari Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dua Orang

Pengakuan Ketua Bawaslu Jember Selamat dari Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dua Orang

Surabaya
Tabrakan Beruntun Libatkan Mobil Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas

Tabrakan Beruntun Libatkan Mobil Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas

Surabaya
Calon Perseorangan di Lumajang Wajib Kantongi Minimal 62.825 Dukungan, Belum Ada yang Daftar

Calon Perseorangan di Lumajang Wajib Kantongi Minimal 62.825 Dukungan, Belum Ada yang Daftar

Surabaya
Menjelang Penutupan pada 12 Mei, Belum Ada Calon Perseorangan yang Mendaftar Ikut Pilkada Sumenep

Menjelang Penutupan pada 12 Mei, Belum Ada Calon Perseorangan yang Mendaftar Ikut Pilkada Sumenep

Surabaya
Pengalihan Arus dan Tempat Parkir Jemaah Pengajian Akbar di Balai Kota Surabaya

Pengalihan Arus dan Tempat Parkir Jemaah Pengajian Akbar di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com