Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pasien Meninggal di Toilet Pondok Nuswantoro Milik Gus Samsudin di Blitar, 3 Hari Tak Pulang

Kompas.com - 16/12/2023, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - SWT (59), perempuan asal Surabaya, Jawa Timur ditemukan meninggal di toilet pengobatan alternatif di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Senin (11/12/2023) malam.

Pondok Nuswantoro yang berada di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar tersebut adalah milik Samsudin alias Gus Samsudin yang dulunya dikenal dengan nama Padepokan Nur Dzat Sejati.

Nama Samsudin pernah menjadi sorotan masyarakat setelah terjadi perseteruan dengan Youtuber Marchel Rhadival alias Pesulap Merah.

Baca juga: Pasien Meninggal di Toilet Pondok Pengobatan, Dinkes Blitar: Izin Praktik Sudah Lama Dicabut

SWT diketahui pamit ke keluarganya untuk berobat di pengobatan alternatif milik Gus Samsudin pada Sabtu (9/12/2023).

Namun hingga Senin (11/12/2023), SWT tak kunjung pulang ke rumah. Pihak keluarga yang khawatir lalu mendatangi pengobatan milik Gus Samsudin.

Menurut Kapolsek Lodaya Barat Iptu Dwi Purwanto, dalam buku tamu, korban diketahui datang ke lokasi pada hari Sabtu pagi.

Namun setelah itu pihak pondok mengaku tak mengetahui lagi keberadaan korban. Karena pihak pondok tak melapor ke polisi, maka pihak keluarga pun membuat laporan ke Polsek Lodoyo Barat.

Polisi yang datang ke lokasi langsung memeriksa CCTV dan diketahui SWT sempat mengikuti terapi pada Sabtu malam sekitar pukul 20.44 WIB.

Baca juga: Warga Surabaya Ditemukan Meninggal di Toilet Pengobatan Alternatif di Blitar

Setelah itu SWT terekam masuk ke dalam kamar mandi. Polisi pun melakukan pengecekan kamar mandi di area pondok yang ternyata dalam kondisi terkunci dari dalam.

Saat pintu didobrak, SWT ditemukan tewas dalam kondisi terlentang.

“Benar, korban berada di kamar mandi itu sejak Sabtu malam tanpa diketahui pengurus pondok. Keberadaan korban baru terungkap Senin malam,” tuturnya.

Iptu Dwi menyebut keluarga korban menerima kematian SWT karena perempuan 59 tahun itu diketahui sakit darah tinggi dan sesak napas menahun.

Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiono mengatakan bahwa pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan atas meninggalnya SWT meskipun sudah ada pernyataan dari pihak keluarga korban tersebut.

“Saat ini tengah diselidiki oleh Sat Reskrim Polres Blitar. Ya, termasuk masalah ada tidaknya izin praktik pengobatan juga tengah dikumpulkan datanya,” ujarnya.

Baca juga: Alasan LDA Keraton Solo Beri Gelar Kanjeng Raden Tumenggung kepada Gus Samsudin: Dia Tokoh Masyarakat

Tak berizin

Samsudin menemui pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar guna mengklarifikasi kasus warga Kota Blitar yang ditemukan meninggal di toilet Pondok Pesantren Nuswantoro, Jumat (15/12/2023)Dok. Dinkes Kabupaten Blitar Samsudin menemui pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar guna mengklarifikasi kasus warga Kota Blitar yang ditemukan meninggal di toilet Pondok Pesantren Nuswantoro, Jumat (15/12/2023)
Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akan melakukan pengecekan ke Pondok Nuswantoro milik Samsudin alias Gus Samsudin menyusul kasus kematian seorang warga Kota Surabaya di toilet pondok tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Christine Indrawati mengatakan pengecekan lapangan akan dilakukan, terutama untuk memastikan apakah benar ada praktik pengobatan alternatif atau tradisional di Pondok yang dulu bernama Padepokan Nur Dzat Sejati itu.

“Kami akan lihat kembali apa benar buka praktik pengobatan. Kalau iya kan salah itu karena tidak punya izin, tapi kok tetap praktik pengobatan,” ujar Christine saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (14/12/2023) malam.

Baca juga: Padepokan Nur Dzat Sejati Ditutup Pemkab Blitar, Gus Samsudin: Bukan Dicabut Izinnya, Tapi Ditambahkan

Ia mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tak pernah mengeluarkan izin praktik pengobatan untuk pondok tersebut.

Bahkan, izin praktik pengobatan tradisional milik Padepokan Nur Dzat Sejati itu sudah dicabut pada Agustus 2022.

Selain karena memicu kontroversi di masyarakat, ujarnya, pencabutan yang dilakukan lebih dari setahun lalu itu juga didasarkan pada ketidaksesuaian antara izin dan praktik pengobatan yang dijalankan.

“Waktu itu izinnya kan pijat tradisional, tapi kenyatataannya tidak melakukan pijat,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, Dinas Kesehatan juga akan meminta informasi terkait terapi apa yang diberikan kepada SWT.

“Tapi kami tidak dalam posisi untuk menilai benar apa salah terapi yang diberikan. Hanya pengumpulan informasi dan kronologi saja,” terangnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor: Aloysius Gonsaga AE, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com