Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pelanggan dan Rasa Iba, Penjual Nasi Jotos Bertahan dengan Harga Rp 3.000 Sambil Berburu Pasar Murah

Kompas.com - 14/12/2023, 10:20 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rasa iba membuat Mitun tak tega menaikkan harga nasi jualannya. Dia tetap mematok harga Rp 3.000 demi para pelanggannya yang didominasi pedagang kecil.

Mitun termasuk satu dari ribuan warga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang harus menanggung risiko kenaikan harga sembako.

Sebagai pedagang nasi jotos, dia tak memungkiri kenaikan harga sembako membuatnya pusing.

Baca juga: Ratusan Warga Baubau Desak-desakan Beli Paket Sembako Pasar Murah

Meski demikian, Mitun tak mau mengorbankan para pelanggannya yang kebanyakan tukang parkir dan pedagang kecil.

Dia rela berburu sembako murah. Tentu saja Mitun harus rela mengantre.

"Saya tetap menjual Rp 3.000 karena kasihan pelanggan saya orang kecil seperti tukang parkir dan pedagang kecil yang juga kesulitan dengan kenaikan sembako," ujar Mitun saat mengantre sembako murah di UPT LIK Magetan, Kamis (14/12/2023).

Dia mengakui tetap mendapat keuntungan meski tak menaikkan harga jual nasi jotos. Akan tetapi, keuntungannya sangat tipis.

Semua itu dilakukan untuk menjaga pelanggannya. Mitun tak ingin mereka yang biasa makan di warungnya mencari pedagang nasi lain.

"Untungnya menipis, tapi saya kan masih bisa berjualan dan pelanggan tidak lari," imbuhnya.

Baca juga: Potret Bahagia Ribuan Warga Pekanbaru dalam Sekantong Sembako...

Untuk mendapatkan keuntungan, Mitun mengaku memilih berburu pasar murah yang digelar sejumlah instansi. Dari berburu sembako murah, dia mengaku bisa menekan uang belanja.

"Kalau di pasar murah beras biasanya Rp 15.000 bisa dapat Rp 10.000, minyak di pasar Rp 15.000 bisa dapat Rp 13.000, telur bisa dapat Rp 22.000 kalau di pasar sudah Rp 25.000,"  ucapnya.

Guna mengetahui jadwal pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta sejumlah instansi lain, Mitun memanfaatkan media sosial.

"Kami punya grup WA, jadi tahu jadwal ada pasar murah di mana. Jelang pemilu lumayan banyak caleg atau partai yang mengadakan pasar murah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com