Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Elf Ikuti Google Maps lalu Tertabrak Kereta dan Tewaskan 11 Orang

Kompas.com - 22/11/2023, 15:34 WIB
Miftahul Huda,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang menyebut, sopir minibus mengikuti panduan Google Maps sebelum kecelakaan terjadi.

Sebagai informasi, jalur pelintasan langsung (JPL) 63 di Dusun Prayuana, Desa Ranupakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang menjadi lokasi tabrakan kereta api Probowangi dengan minibus merupakan jalur alternatif penghubung Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang.

Biasanya, kendaraan melewati jalur utama, yakni via Kecamatan Tanggul, Sumberbaru di Kabupaten Jember menuju Kecamatan Jatiroto di Kabupaten Lumajang.

Baca juga: Sopir Minibus Tersangka Kecelakaan KA yang Tewaskan 11 Orang di Lumajang

"Memang dari hasil keterangan yang bersangkutan (sopir) menggunakan panduan Google Maps sehingga diarahkan ke jalan tersebut," kata Boy di Mapolres Lumajang.

Sebelumnya diberitakan, sopir minibus sempat ragu-ragu melewati jalan tersebut lantaran jalannya sempit dan gelap.

Bahkan, ia juga sempat bertanya kepada warga terkait jalan yang dilaluinya itu apakah benar menuju Kecamatan Klakah dan Surabaya.

Kini, sopir minibus Bayu Trisnanto telah ditetapkan sebagai tersangka atas kecelakaan yang menewaskan 11 orang tersebut.

Bayu diancam dengan pasal 359 dan pasal 360 dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 5 tahun.

"Saudara BT yang berperan sebagi sopir dari isuzu elf kita tetapkan sebagai tersangka," tambahnya.

Boy menjelaskan, pihaknya telah meminta keterangan dari 14 saksi, termasuk sopir minibus, sebelum menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka.

Apalagi, hasil olah TKP menunjukkan, rambu-rambu yang ada di sekitar pelintasan kereta api sebidang menyala saat terkena lampu kendaraan.

Ditambah, masinis telah membunyikan klakson dan menghidupkan lampu kabut pada kereta secara berkala mulai dari jarak satu kilometer hingga tabrakan terjadi.

"Hasil olah TKP yang melibatkan tim labfor dan TAA kita bisa ketahui ada kealpaan dari yang bersangkutan sehingga menyebabkan 11 orang tewas dan 4 lainnya luka berat," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kereta Api Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya mengalami kecelakaan di ruas jalur Randuagung-Klakah, jalur perlintasan (JPL) 63, KM 139, Dusun Prayuana, Desa Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (19/11/2023).

Baca juga: Pemkot Surabaya Dampingi Psikologis Keluarga dan Korban Kecelakaan Kereta vs Minibus di Lumajang

Kereta menabrak sebuah minibus dengan nomor polisi N 7646 T hingga mobil itu terseret sekitar 50 meter pada Minggu (19/11/2023) pukul 19.53 WIB.

Akibatnya, 11 orang dinyatakan meninggal dunia dan empat lainnya harus menjalani perawatan intensif akibat luka berat yang dialami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com