Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamentan: Dibutuhkan 20 Pabrik Gula Baru

Kompas.com - 21/11/2023, 20:20 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Produktivitas gula pasir (gula kristal putih) nasional dianggap belum mampu melampaui meningkatnya kebutuhan konsumsi gula di dalam negeri.

Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, produktivitas gula pasir nasional hingga kini belum mampu mengejar peningkatan kebutuhan gula konsumsi dalam negeri sehingga tahun 2023 terdapat defisit sebanyak 800.000 ton.

Baca juga: 12 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Termasuk Gigi Berlubang

“Memang, dengan kebutuhan gula konsumsi 3,4 juta ton tahun ini, sekarang ini kita masih defisit 800.000 ton. Tapi data itu memang variatif, average ya 800.000 ton per tahun defisitnya,” ujar Harvick di sela Pelepasan Varietas Tebu Pringu 1201 di Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Selasa (21/11/2023).

Harvick mengatakan pemerintahan Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk terus meningkatan angka produksi gula pasir nasional hingga mencapai swasembada gula terutama gula konsumsi.

Baca juga: Kementan Atur Strategi Konkrit untuk Wujudkan Swasembada Gula

Menurutnya, untuk menambah produksi gula nasional sebesar 800.000 ton maka masih diperlukan tambahan pabrik gula baru hingga 20 unit.

“Untuk mendapatkan tambahan produksi 800.000 ton itu kita yang jelas masih butuh tambahan pabrik gula lebih dari 10 unit. Bisa sampai 20 pabrik baru,” ujarnya.

“Disampaikan Pak Dirjen (Perkebunan) tadi bahwa pembangunan pabrik-pabrik akan segera kita laksanakan,” tambahnya.

Harvick mendorong pemerintah daerah menyiapkan perizinan pendirian pabrik baru di wilayah masing-masing, terutama daerah yang masih memiliki lahan yang memadai untuk penanaman tebu.

Harvick mengungkap, Bupati Malang Sanusi telah menyiapkan pengajuan pendirian satu pabrik gula baru di wilayahnya meski saat ini sudah terdapat dua pabrik gula termasuk pabrik gula milik PTPN.

“Jangan sampai ketinggalan. Tadi saya sampaikan ke Pak Bupati, segera dibuat suratnya. Kalau Pak Sanusi sudah lebih pro-aktif. Dari dua pabrik diharapkan oleh Pak Bupati di Malang untuk diperbaiki, direvitalisasi tentunya. Ditambah pembangunan pabrik baru. Kita berharap sekali bisa terealisasi dengan cepat,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa sebenarnya produktivitas gula nasional mengalami kemajuan.

Baca juga: Peritel: Waspada, Kenaikan Harga Gula Bisa Bikin Barangnya Langka

Pada 2022, ujarnya, produksi gula nasional untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 2,4 juta ton.

Angka produksi gula nasional tersebut, lanjutnya, mengalami kenaikan sebesar 200.000 ton pada 2023 menjadi 2,6 juta ton.

“Namun, angka produksi gula nasional kita masih di bawah angka kebutuhan gula konsumsi tahun ini sebesar 3,4 juta ton,” jelasnya.

Selain menambah jumlah pabrik gula baru, kata Andi, pemerintah akan mendorong tambahan lahan tanaman tebu sebanyak 700.000 ton sebagaimana diamanatkan dalam Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).

Dia menambahkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas lahan tebu akan dilakukan peremajaan tanaman tebu (bongkar ratoon) tahun 2024 sebanyak 216.900 hektar.

“Karena hampir seluruh lahan tebu kita hari ini sudah 8 kali panen. Berarti sudah berusia 8 tahun sehingga produktivitas rendah,” ujarnya.

Andi mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha mengejar swasembada gula sebelum 2028 sebagaimana ditetapkan dalam Perpres Nomor 40 Tahun 2023 sebagai batas akhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com