KOMPAS.com - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, melakukan operasi pasar untuk mengecek harga kebutuhan pokok di Pasar Bunulrejo pada Kamis (2/11/2023).
Hasilnya, harga komoditi gula masih belum stabil. Rata-rata mencapai Rp 16.000 setiap kilogramnya.
Kenaikan harga gula antara Rp 500 - Rp 1.500 dari sebelumnya, dan tengah diupayakan untuk dikendalikan.
Sedangkan, untuk kondisi stok gula tergolong aman. Wahyu juga mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying.
Baca juga: Harga Beras Tinggi, Pemkab Sumedang Siapkan Operasi Pasar Terbatas
"Yang tidak bisa terkendali itu hanya gula, saya sudah minta Pak Kadispeirndag untuk operasi pasar karena gula cenderung naik. Ada yang sampai dengan Rp 16.000 per kilo. Nah ini sangat tidak terkendali," kata Wahyu pada Kamis (2/11/2023).
Untuk mengendalikan harga gula, Pemkot Malang melalui Diskopindag Kota Malang akan terus melakukan operasi di pasar-pasar rakyat.
"Hanya gula yang nanti kami akan coba koordinasi dengan Pabrik Gula Kebon Agung, untuk sama-sama operasi pasar supaya bisa menekan agar harga gula tidak terlalu naik. Mudah-mudahan bisa terkendali," katanya.
Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan salah satu pabrik gula yang ada di Kabupaten Malang, dan perusahaan daerah Perumda Tunas Malang, serta Bulog untuk turut serta ikut pasar murah.
Nantinya, pasar murah akan dilakukan pada akhir November ini di seluruh lima kecamatan di Kota Malang.
"Kemudian dari Kadispangtan juga nanti kami koordinasi terus dengan Badan Pangan Nasional (BPN) untuk selalu melakukan operasi pasar, termasuk pasar murah. Nanti di bulan November, kami lakukan, terutama juga untuk menekan gula," katanya.
Baca juga: Berkat Operasi Pasar dan Gerakan Pangan Murah, Inflasi Sulut Jadi yang Terendah Se-Indonesia
Kemudian, untuk harga beras cenderung fluktuatif. Wahyu menyampaikan, di beberapa kios terdapat harga beras yang naik dan lainnya stabil.
Namun, jika dibandingkan beberapa bulan-bulan sebelumnya, untuk harga beras saat ini tergolong tinggi.
"Beras memang fluktuatif, walaupun ada beberapa kios itu yang naik dan ada beberapa yang stabil. Tapi dengan beberapa bulan kemarin, harga beras sekarang lagi tinggi," katanya.
Pihaknya juga sudah meminta kepada Perum Bulog Wilayah Malang untuk bisa menggelontorkan beras SPHP ke pasar-pasar rakyat.
"Bulog juga menggunakan SPHP juga digelontor terus. Malah stok-stok nya di beberapa pasar sudah masuk, hanya Pasar Bunul nanti ditunggu."
"Saya sudah minta beras SPHP dari Bulog untuk bisa menggelontor supaya lebih bisa menstabilkan," katanya.
Sedangkan harga cabai di pasar cenderung tinggi, mencapai Rp 80.000 setiap kilogram.
"Jadi semakin pedas ya, cabai nanti saya lihat di pasar lain. Tapi kalau harga bahan pokok relatif aman, kecuali gula," katanya.
Salah satu pedagang sayur Pasar Bunulrejo, Kasyanto (45) mengatakan, kenaikan harga cabai sudah terjadi sekitar dua minggu lalu. Jika dibandingkan sebelum-sebelumnya, harganya Rp 40.000 setiap kilogram.
Baca juga: Harga Beras Naik, Pj Gubernur Jabar Siapkan Operasi Pasar
Menurutnya, kenaikan harga cabai dipengaruhi karena kemarau panjang, sehingga pasokan yang ada terdapat berasal dari luar Pulau Jawa.
"Harga cabai rawit merah eceran per kilo Rp 80.000, naiknya sudah dua minggu, sebelumnya Rp 40.000, barangnya sekarang susah, ini kemungkinan naiknya pengaruh kemarau panjang," katanya.
Selain itu, kenaikan harga cabai itu tidak berpengaruh terhadap penjualannya.
"Tapi cabai ini bukan kebutuhan pokok, pembeli dari golongan rumah tangga enggak beli banyak, rata-rata seperempat kilo. Mungkin pengaruhnya ke penjual makanan, tapi tetap ramai yang beli karena mau enggak mau," katanya.
Sedangkan, pedagang sembako Kusnan (65) menyampaikan, untuk harga beras saat ini rata-rata Rp 14.500 - Rp 15.000 setiap kilogram. Kemudian, untuk harga beras premium 5 kilogram saat ini antara Rp 72.000 - Rp 75.000.
"Naiknya sudah satu bulanan, naiknya perlahan ratusan rupiah, sebelumnya lima kilo itu harga Rp 65.000, Rp 70.000," katanya.
Begitu juga dengan harga gula yang sudah mengalami kenaikan sekitar lebih dari satu minggu.
"Gula juga naik perkilo Rp 16.000, sudah satu mingguan lebih naiknya, sebelumnya Rp 15.000, ya ngaruhnya yang beli berkurang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.