Asal usul Wisata Watu Rumpuk
Sebelum mnejadi tempat wisata, Desa Mendak awalnya merupakan perkebunan cengkeh yang menjadi mata pencaharian andalan masyarakat setempat.
Pada saat itu, keuntungan sekali panen dapat menembus 7 milliar rupiah.
Hingga suatu ketika, Desa Mendak terkena virus tanaman yang mematikan, hampir semua pohon cengkeh terkena virus tersebut.
Masyarakat kemudain beralih menanam durian dan manggis untuk memulihkan kondisi ekonomi keluarga. Mereka juga melihat potensi lain, salah satunya wisata alam.
Kawasan tersebut juga pernah mendapat penghargaan sebagai kawasan tangguh bencana nomor satu di Jawa Timur.
Baca juga: Wisata Alam Kalibiru: Daya Tarik, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute
Wisata Watu Rumpuk dikelola oleh masyarakat setempat.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati Wisata Watu Rumpuk akan dikenakan tiket masuk yang berbeda pada hari kerja dan akhir pekan serta hari libur.
Tarif parkir kendaraan sebesar Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Harga dapat berubah sewaktu-waktu.
Fasilitas wisata berupa area parkir, toilet, dan kuliner.
Wisata Watu Rumpuk mulai buka pada pukul 08.00-18.00 WIB pada hari Senin hingga Sabtu dan pukul 07.30-18.00 WIB pada hari Minggu.
Jarak tempuh Wisata Watu Rumpuk dari Kota Madiun sekitar 26,8 kilometer dengan waktu tempuh sekitar hampir satu jam.
Perjalanan akan melalui Jalan Raya Geger-Madiun dan Jalan Raya Sareng.
Sumber:
ticmpu.id, jadesta.kemenparekraf.go.id, dan Google Maps
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.