Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan 76 Siswa SMP di Magetan Sayat Tangan Sendiri, dari Masalah Keluarga hingga Urusan Asmara

Kompas.com - 19/10/2023, 08:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 76 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur sayat tangan mereka sendiri,

Hal tersebut diketahui dari hasil screening, Dinas Kesehatan di Kabupaten Magetan di sejumlah sekolah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Rohmat Hidayat menjelaskan saat screening,yang dilakukan secara rutin, petugas kesehatan menemukan luka sayatan di lengan siswa siswi.

"Setelah ditanya sama petugas penyebabnya apa. Jawaban mereka ini mengejutkan sekali, bilangnya sengaja melukai tangganya sendiri dengan benda tajam karena ada permasalahan," kata Rohmat.

Menurutnya alasan para siswa melukai tangan karena sejumlah masalah yang mereka hadapi.

"Pengakuan mereka karena masalah dengan keluarga, teman, atau pacar. Realitanya seperti itu meski SMP mereka sudah memiliki pacar," kata dia saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (16/10/2023).

Baca juga: Dinkes Magetan Sebut Temukan 76 Siswa SMP Sayat Tangan Mereka

Ia juga menjelaskan para siswa melakukan sayatan dengan menggunakan sejumlah benda tajam seperti pecahan kaca, jarum hingga penggaris.

"Dari hasil screening, goresan dilakukan dengan menggunakan pecahan kaca, penggaris dan jarum. Kita belum tahu jarum apa yang digunakan, laporan yang saya terima ada 76 anak," ujar dia.

“Tentu mengejutkan, pasalnya peristiwa remaja yang masih duduk di bangku SMP berani menyayat lengan itu dalam jumlah masal,” jelasnya.

Meski luka sayatan tidak sampai urat nadi, menurut Rohmat, perilaku tersebut kurang baik dan perlu diwaspadai.

“Psikologi mereka ada yang salah, tidak menutup kemungkinan lambat laun bila dibiarkan akan berbahaya. Bisa berbuat lebih nekat. Misalnya hingga menyayat sampai pada urat nadi jika ada permasalahan. Perlu ada pembinaan," katanya.

Baca juga: Demi Tren TikTok, 11 Bocah SD Sayat Tangan Sendiri

Untuk itu Dinas Kesehatan akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama hingga pihak sekolah untuk melakukan bimbingan konseling terhadap siswa.

"Untuk sementara ini diputuskan akan dilakukan bimbingan konseling terlebih dahulu dengan psikolog terhadap siswa siswi yang menunjukkan tanda tanda tersebut," tandas Rohmat.

Kompas.com sudah berupaya mengonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan, Suwoto namun belum mendapatkan tanggapan.

"Maaf masih acara di NTB," ujarnya melalui pesan singkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com