Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kasus Penganiayaan Siswa SMP, Bupati Banyuwangi Evaluasi Semua Kepsek

Kompas.com - 17/10/2023, 21:58 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyesalkan kasus perundungan dan penganiayaan yang menimpa siswa SMP berinisial RDA (13). Ipuk langsung mengevaluasi secara menyeluruh terhadap kepala sekolah dan jajaran pendidik lainnya.

“Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang lagi. Lebih-lebih kepada para kepala sekolah dan jajaran pendidik lainnya," kata Ipuk, Selasa (17/10/2023).

Ipuk menjelaskan, kasus semacam ini telah menjadi salah satu tolok ukur kinerja kepala sekolah (kepsek). Terlebih, kepala sekolah sebagai pemimpin di lingkungan sekolah menjadi penanggung jawab utama.

Baca juga: Polisi Periksa Saksi Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMP di Banyuwangi

"Tentu atas keselamatan dan terhindarnya para anak didik dari perilaku perundungan dan kekerasan," ungkap Ipuk.

Menurut Ipuk, kejadian tersebut merupakan indikasi dari lemahnya kontrol dan monitoring dari pihak sekolah.

“Berikan perhatian terbaik bagi anak-anak. Mitigasi sejak awal jika ada potensi perundungan agar bisa dicegah jauh-jauh hari,” ujarnya.

Baca juga: Dokter Sebut Siswa yang Diduga Dianiaya Temannya di Banyuwangi Alami Patah Tulang

Istri Menpan RB, Abdullah Azwar Anas, tersebut juga meminta agar korban maupun pelaku diberikan pendampingan dan binaan yang semestinya.

“Libatkan orangtua murid agar lebih partisipatif dalam membina dan mendidik anak. Utamanya saat di luar sekolah,” terang Ipuk.

Dikatakan Ipuk, partisipasi orangtua salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya dalam bersinergi dengan pihak sekolah untuk mewujudkannya.

“Bangun komunikasi yang baik dengan wali murid. Pastikan setiap perkembangan anak bisa saling melaporkan," tuturnya.

Sehingga, tumbuh kembang anak benar-benar mendapat perhatian yang baik oleh orangtua.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Suratno telah melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

“Kami telah memberikan teguran kepada kepala sekolah yang bersangkutan. Selain itu, juga memberikan evaluasi secara menyeluruh kepada para kepala sekolah,” paparnya.

Dispendik juga akan semakin meningkatkan program-program pencegahan perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah.

Baca juga: Siswa di Banyuwangi Diduga Dianiaya Teman sampai Tulangnya Retak

"Seperti halnya satgas anti-perundungan dan pekan parenting bersama wali murid. Eskalasinya akan kami tingkatkan,” tandas Suratno.

Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyuwangi, berinisial RDA, diduga dianiaya oleh temannya.

Ibu korban, Kholifah Yuliani (23) mengungkapkan, penganiayaan yang menimpa putranya itu terjadi pada Jumat (13/10/2023). RDA, kata dia, dianiaya dua kali saat jam masuk sekolah dan sepulang shalat Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com