Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SD di Bojonegoro yang Disebut Menghina Makanan Bekal Siswanya Minta Maaf

Kompas.com - 12/10/2023, 20:48 WIB
Hamim,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Guru sekolah dasar (SD) di Bojonegoro, Jawa Timur, berinisial J (36), yang mendapati dan merekam siswanya membawa makanan bekal dengan lauk ulat sagu ke sekolah akhirnya buka suara.

Guru yang telah mengajar selama hampir 20 tahun di sekolah tersebut menyampaikan permohonan maaf atas beredarnya video yang viral dan membuat gaduh di media sosial.

"Pada dasarnya saya tidak ada niat sama sekali untuk menjelekkan atau mem-bully siswa saya itu," kata J saat dihubungi melalui nomor telepon seluler oleh Kompas.com, Kamis (12/10/2023).

Baca juga: Pengemudi Honda Jazz Diduga Mabuk Tabrak Pengendara Motor di Bojonegoro

J mengaku sudah mengklarifikasi video itu ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.

J mengakui video yang beredar di media sosial dan viral itu merupakan hasil rekamannya, tetapi sudah tidak utuh dan ada yang dipotong oleh pengunggah.

Baca juga: Kebakaran Rumah Terjadi di 5 Lokasi Berbeda di Bojonegoro dalam Sehari

Ia sengaja merekam makanan bekal siswanya tersebut sambil bercanda lantaran melihat lauk yang dibawanya unik yakni ulat sagu.

"Saat itu, ada yang membawa bekal berisi nasi dan lauknya ulat itu, saya melihat itu unik, lalu saya rekam gitu aja, dan saya pakai status di Whatsapp," tuturnya.

Pada saat digunakan status di Whatsapp itu, ada seorang anak didiknya dulu dan sudah lama lulus melihatnya dan meminta videonya, lalu diunggah ke media sosial TikTok.

Setelah video yang diunggahnya itu viral dan membuat gaduh dengan beragam penilaian yang negatif, pengunggah video pun segera menghapusnya dari akun TikTok.

"Anak yang mengunggah video itu sampai beberapa kali meminta maaf ke saya, dan saya maafkan karena anaknya itu juga siswa saya di sekolah," ungkapnya.

Menurutnya, siswa yang ada dalam video tersebut sudah akrab dan terbiasa bercanda layaknya teman dengannya saat di sekolah.

Karena, sejak di bangku kelas 3 SD hingga saat ini, dirinya yang mendampinginya dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Bahkan, saat berangkat sekolah pun terkadang dirinya yang menjemput dan memboncengnya ke sekolah agar tetap semangat belajar.

"Sampai sekarang anaknya juga masih suka bercandaan dengan saya, dan memang saya sejak kelas 3 yang mendampinginya," ujarnya.

J menceritakan, dalam proses belajar mengajar dirinya memerintahkan para anak didiknya untuk membawa makanan bekal ke sekolah selama tiga hari dalam seminggu untuk dimakan bersama.

Kebiasaan dirinya selalu mengecek menu makanan yang dibawa oleh para siswa dari rumah dan mengajaknya berdoa bersama sebelum memulai makan.

Baca juga: Motornya Tersangkut Kabel Lampu PJU, Warga Bojonegoro Tewas Tertabrak Truk di Tuban

"Kalau ada yang kurang memenuhi unsur gizi, kadang saya memberikan telur rebus untuk siswa, karena ada siswa itu bawa bekalnya kadang cuma masakan mi instan," jelasnya.

J menyampaikan, kejadian ini justru membuat banyak wali siswa yang menghubunginya memberikan semangat untuk berbuat yang terbaik kepada siswa.

"Alhamdulillah, banyak wali siswa yang memberikan semangat pada saya, dan kejadian ini juga bagian dari ketentuan Allah yang harus saya terima," tuturnya.

Sebelumnya, viral di media sosial video siswa SD di Bojonegoro yang membawa makanan bekal berisikan nasi dengan lauk ulat sagu ke sekolah dan ditunjukkan kepada gurunya.

Dalam video itu, tampak sang guru terkejut melihat makanan bekal siswanya yang menjadikan ulat sagu sebagai lauknya.

Kata-kata sang guru saat merekam makanan bekal siswanya itu ternyata banyak disayangkan oleh netizen dan dianggap sebagai kata ejekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Surabaya
Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Surabaya
4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

Surabaya
Terekam CCTV, Maling di Masjid Kota Malang Curi Tas Milik Driver Ojol

Terekam CCTV, Maling di Masjid Kota Malang Curi Tas Milik Driver Ojol

Surabaya
Seorang Wanita Terseret Arus Sungai di Ngawi dan Selamat Berkat Bambu

Seorang Wanita Terseret Arus Sungai di Ngawi dan Selamat Berkat Bambu

Surabaya
Kondisi Ketua Bawaslu Jember Usai Alami Kecelakaan Beruntun

Kondisi Ketua Bawaslu Jember Usai Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Ibadah Sempat Dihentikan Tetangga di Gresik, Dipicu Salah Paham dan Berakhir Damai

Ibadah Sempat Dihentikan Tetangga di Gresik, Dipicu Salah Paham dan Berakhir Damai

Surabaya
Pengendara Mobil yang Tabrak Pengangkut Sampah di Kota Malang Mabuk Miras

Pengendara Mobil yang Tabrak Pengangkut Sampah di Kota Malang Mabuk Miras

Surabaya
Bayi Berumur 3 Bulan Ditemukan di Tempat Sampah Surabaya, Ada Surat dari Orangtua

Bayi Berumur 3 Bulan Ditemukan di Tempat Sampah Surabaya, Ada Surat dari Orangtua

Surabaya
3 YouTuber Pembuat Film 'Guru Tugas' Ditetapkan Tersangka

3 YouTuber Pembuat Film "Guru Tugas" Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Pengakuan Ketua Bawaslu Jember Selamat dari Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dua Orang

Pengakuan Ketua Bawaslu Jember Selamat dari Kecelakaan Beruntun yang Tewaskan Dua Orang

Surabaya
Tabrakan Beruntun Libatkan Mobil Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas

Tabrakan Beruntun Libatkan Mobil Ketua Bawaslu Jember, 2 Orang Tewas

Surabaya
Calon Perseorangan di Lumajang Wajib Kantongi Minimal 62.825 Dukungan, Belum Ada yang Daftar

Calon Perseorangan di Lumajang Wajib Kantongi Minimal 62.825 Dukungan, Belum Ada yang Daftar

Surabaya
Menjelang Penutupan pada 12 Mei, Belum Ada Calon Perseorangan yang Mendaftar Ikut Pilkada Sumenep

Menjelang Penutupan pada 12 Mei, Belum Ada Calon Perseorangan yang Mendaftar Ikut Pilkada Sumenep

Surabaya
Pengalihan Arus dan Tempat Parkir Jemaah Pengajian Akbar di Balai Kota Surabaya

Pengalihan Arus dan Tempat Parkir Jemaah Pengajian Akbar di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com