Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Kebakaran Hutan Gunung Lawu, 500 Petugas Gabungan dan Warga Dikerahkan

Kompas.com - 03/10/2023, 07:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Upaya pemadaman kebakaran hutan di Gunung Lawu terus dilakukan. Kepala Divisi Produksi Perhutani Kantor Devisi Regional Jawa Timur Tony Kuspuja mengatakan, lebih dari 500 petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD Kabupaten Ngawi dan Magetan, serta warga, terlibat.

"Untuk pos di Ngiliran sekitar 300 petugas gabungan dan di Pos Ngrayudan sekitar 200 personel, itu semua unsur baik petugas TNI, Polri personel BPBD serta relawan dan masyarakat,” ujarnya ditemui di Pos Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan.

Baca juga: Tanggap Darurat Kebakaran Gunung Lawu dan Mbok Yem yang Pilih Bertahan

Namun demikian, upaya pemadaman terkendala kondisi medan dan cuaca. Petugas pun berencana akan melakukan pemadaman dengan helikopter atau water bombing.

Pihaknya saat ini telah menyiapkan cadangan air untuk melakukan operasi pemadaman tersebut.

Baca juga: Kebakaran Gunung Lawu Meluas hingga 1.100 Hektar, BPBD Jatim Upayakan Water Bombing

"Kita sudah tentukan lokasi Helipat dan pengambilan air juga kita siapkan di Telaga Wahyu karena kalau di telaga Sarangan terlalu padat disana. Tinggal kita tentukan titik koordinatnya agar saat bom tepat sasaran," katanya.

Asap mengepul dari lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat dari Karanggubito, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). Kebakaran kawasan hutan Gunung Lawu yang terjadi sejak Jumat (29/9) hingga Senin (2/10) belum bisa dipadamkan dan semakin meluas hingga membakar lebih dari 150 hektare areal hutan yang terbakar. ANTARA FOTO/Siswowidodo/tom.ANTARA FOTO/Siswowidodo Asap mengepul dari lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat dari Karanggubito, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). Kebakaran kawasan hutan Gunung Lawu yang terjadi sejak Jumat (29/9) hingga Senin (2/10) belum bisa dipadamkan dan semakin meluas hingga membakar lebih dari 150 hektare areal hutan yang terbakar. ANTARA FOTO/Siswowidodo/tom.

Seperti diberitakan sebelumnya, titik api masih terpantau di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campur Rejo, Kecamatan Jogorogo, pada Jumat (29/9/2023) lalu.

Lalu kondisi angin kencang membuat api cepat menyebar. Sejumlah warga pun sudah berupaya mencegah api merembet ke wilayah hutan produksi.

“Kebakaran menuju puncak Lawu, untuk angin bertiup dari Selatan menuju ke Utara sehingga sedikit menahan laju api ke Selatan. Kita jaga jaga agar api jangan sampai masuk ke hutan produksi, kalau masuk bisa membahayakan karena dekat pemukiman warga,” katanya.

Sementara itu, bencana kebakaran itu telah ditetapkan sebagai status tanggap darurat oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi, terhitung sejak Sabtu (30/09/2023).

Dalam surat edaran bernomor 188/ 246 /404.101.2/B/2023 Bupati Ngawi Ony Anwar menilai perlu diambil tindakan penetapan status tanggap darurat karena kebakaran Gunung Lawu semakin meluas.

Dari pantauan terakhir BPBD Provinsi Jawa Timur, lahan yang terdampak kebakaran mencapai mencapai 1.100 hektar pada Senin (2/10/2023).

(Penulis: Sukoco | Editor: Krisiandi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kornas PeTiga Jatim, Kader PPP yang Siap Disanksi karena Dukung Prabowo-Gibran

Kornas PeTiga Jatim, Kader PPP yang Siap Disanksi karena Dukung Prabowo-Gibran

Surabaya
Kesaksian Mantan Wabup Blitar soal Pesawar Pelita Air yang Sempat Batal Terbang karena Candaan Bom

Kesaksian Mantan Wabup Blitar soal Pesawar Pelita Air yang Sempat Batal Terbang karena Candaan Bom

Surabaya
Alasan Pelaku Jual Hasil Rampokan di Jawa Tengah Usai Bunuh Pria di Gresik

Alasan Pelaku Jual Hasil Rampokan di Jawa Tengah Usai Bunuh Pria di Gresik

Surabaya
Pengakuan Pelaku Pembunuhan dan Perampokan Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Pengakuan Pelaku Pembunuhan dan Perampokan Pria yang Tewas Mengenaskan di Gresik

Surabaya
Usut Kematian Mahasiswa Asal Taput, Polresta Denpasar Periksa Pacar Korban di Jakarta

Usut Kematian Mahasiswa Asal Taput, Polresta Denpasar Periksa Pacar Korban di Jakarta

Surabaya
Berawal dari Karyawan Masak Air, Toko Oli dan Bengkel Mobil di Magetan Terbakar

Berawal dari Karyawan Masak Air, Toko Oli dan Bengkel Mobil di Magetan Terbakar

Surabaya
7 dari 8 RPH di Lumajang Belum Bersertifikat Halal

7 dari 8 RPH di Lumajang Belum Bersertifikat Halal

Surabaya
Ketum PSI Kaesang Pangarep Ngacir Ditanya soal Pernyataan Ade Armando

Ketum PSI Kaesang Pangarep Ngacir Ditanya soal Pernyataan Ade Armando

Surabaya
Merasa Diintimidasi, Butet: Aku Kehilangan Kemerdekaan

Merasa Diintimidasi, Butet: Aku Kehilangan Kemerdekaan

Surabaya
Penumpang Bercanda Bawa Bom, Pesawat Pelita Air Rute Surabaya-Jakarta Terlambat Terbang

Penumpang Bercanda Bawa Bom, Pesawat Pelita Air Rute Surabaya-Jakarta Terlambat Terbang

Surabaya
KPU Kota Batu Minta Pemkot Batu Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi Ribuan Petugas KPPS

KPU Kota Batu Minta Pemkot Batu Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi Ribuan Petugas KPPS

Surabaya
Seorang Pelajar Perempuan di Trenggalek Tewas dalam Kecelakaan Motor Vs Truk Box

Seorang Pelajar Perempuan di Trenggalek Tewas dalam Kecelakaan Motor Vs Truk Box

Surabaya
Butet Jelaskan Intimidasi Saat Gelar Pertunjukan di Taman Ismail Marzuki

Butet Jelaskan Intimidasi Saat Gelar Pertunjukan di Taman Ismail Marzuki

Surabaya
Sempat Pamit kepada Istri Hendak ke Sawah, Pria di Lamongan Justru Tewas Kesetrum

Sempat Pamit kepada Istri Hendak ke Sawah, Pria di Lamongan Justru Tewas Kesetrum

Surabaya
Mafia Tanah di Surabaya Ditangkap, Tipu 350 Orang dengan Modus Jual Rumah

Mafia Tanah di Surabaya Ditangkap, Tipu 350 Orang dengan Modus Jual Rumah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com