Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Anies Sowan ke Kiai di Jombang, Cak Imin: Didoakan Supaya Lancar

Kompas.com, 29 September 2023, 20:58 WIB
Moh. Syafií,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, bertemu dengan sejumlah kiai dari Jombang dan Jawa Timur, di Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jumat (29/9/2023).

Pertemuan digelar di Ndalem Kasepuhan Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar.

Usai pertemuan, Cak Imin mengungkapkan, pertemuan antara dirinya bersama Anies dan kiai-kiai Jombang dan Jatim menjadi momentum untuk mendukung dan mendoakan pasangan Anies-Cak Imin, sukses dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Di Jatim, Prabowo Temui Kiai, Anies-Cak Imin Safari ke Ponpes

“Pertemuan dengan kiai dan bu nyai intinya hanya mendoakan, doa bersama untuk perjalanan kami supaya lancar, selamat, berkah, dan sukses. Doa dipimpin oleh ibu saya sendiri dan beberapa ibu Nyai,” kata Cak Imin.

Di pesantren yang didirikan kakek buyutnya, KH. Bisri Syansuri, Cak Imin juga melakukan pertemuan untuk meminta restu kepada kiai-kiai terhadap pencalonannya bersama Anies dalam Pilpres 2024.

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu menjelaskan, restu dari kiai sangat penting untuk pasangan Anies-Cak Imin yang akan terjun dalam percaturan Pilpres sebagai Capres - Cawapres.

Apalagi pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, restu dari para kiai di Jombang adalah restu kepada Cak Imin sebagai calon presiden.


“Saya diberangkatkan dari Jombang sebagai Capres pada waktu itu. Pada hari ini, saya pamit di Jombang bahwa saya sudah bertekad bulat menjadi cawapres bersama capres Mas Anies Baswedan,” ujar Cak Imin.

Baca juga: Cak Imin Puji Karier Politik Anies yang Makin Meroket Usai Di-reshuffle dari Menteri

“Mohon doa restu dari seluruh masyarakat khususnya dari tempat kelahiran saya ini di Denanyar, dan masyarakat Jombang para kiai, para ulama Jombang pada umumnya,” lanjut Muhaimin Iskandar.

Dalam safari politik di Pesantren Manbaul Ma’arif Denanyar, kedatangan Anies dan Cak Imin disambut ratusan lebih relawan dan pendukungnya.

Di sela pertemuan dengan kiai dan bu nyai, keduanya menemui relawan dan pendukung yang menyambut, kemudian menyampaikan orasi.

Baca juga: Tanggapi Pertemuan Prabowo dengan Para Kiai Jatim, Cak Imin: Kita Satu Komando

Dalam orasinya, pasangan Anies dan Cak Imin, membagikan ribuan bibit pohon sawo kecik dan meminta para relawan dan pendukungnya untuk menanamnya di depan rumah masing-masing.

Adapun pohon sawo kecik yang diminta Anies dan Cak Imin agar ditanam oleh relawan dan pendukungnya, merupakan sejenis tanaman penghasil buah pangan anggota suku sawo-sawoan atau Sapotaceae.

Selain penghasil buah, pohon sawo kecik biasanya berfungsi sebagai tanaman hias pekarangan dan pelindung dari terik matahari.

“(Pohon) sawo kecik itu simbol kesejahteraan, untuk sebagai penanda semangat juang,” ujar Muhaimin menjelaskan maksud pentingnya menanam pohon sawo kecik di depan rumah. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau