Lantai dua museum berisi koleksi yang fokus dengan kisah Ken Arok.
Museum Mpu Purwa awalnya merupakan Balai Penyelamatan Benda Purbakala yang menggunakan gedung sekolah dasar.
Benda-benda bersejarah tersebut kemudian dititipkan di DPU di Jalan Halmahera dan dititipkan lagi di Taman Rekreasi Senaputera.
Pemerintahan Kota Malang melalui Dinas Pendidikan mengumpulkan benda-benda purbakala yang terdapat di Kota Malang di gedung bekas SDN Mojolangu 2 Malang pad tahun 2000.
Gedung Balai Penyelamatan Benda Purbakala tersebut dinamakan Mpu Purwa.
Mpu Purwa merupakan tokoh religius masyarakat Jawa Kuno yang hidup sekitar abad ke 7 Masehi di lereng timur Gunung Kawi.
Pada tanggal 2 Mei 2004, Museum Mpu Purwa diresmikan oleh Peni Suprapto, Walikota Malang.
Baca juga: Museum Mpu Tantular di Sidoarjo: Sejarah Singkat, Isi, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute
Mpu Purwa dipilih sebagai nama museum karena sosoknya merupakan cikal bakal raja-raja besar, seperti Hayam Wuruk dari Majapahit dan Kertanegara dari Singasari.
Anak Mpu Purwa yang bernama Ken Dedes merupakan sumber keturunan raja-raja tersebut.
Mpu Purwa adalah pendeta Buddha utama yang mengerti makna kitab suci, mahir dalam ilmu pengetahuan, dan berprilaku sesuai ajarah kitab suci.
Nasehat dan petuahnya dinanti setiap orang dan kutukannya ditakuti semua orang.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati benda-benda koleksi Museum Mpu Purwa tidak dipungut biaya alias gratis, karena Museum Purwa berada di bawah Pemerintah Kota Malang
Museum Purwa mulai buka pada pukul 08.30 hingga 15.00 WIB setiap hari Selas-Minggu, kecuali hari Jumat jam operasional museum hingga pukul 14.00 WIB.
Hari besar dan tanggal merah museum tutup.
Sumber:
Instagram @museum_mpupurwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.