Namun saat kejadian, para murid sedang olahraga di lapangan rumput yang ada di depan sekolah.
"Olahraganya kadang di halaman dalam sekolah, kadang di lapangan depan sekolah. Kebetulan para siswa sedang olahraga di lapangan depan," jelas Siti, Sabtu (16/9/2023).
Tanpa sepengetahuan guru, ada murid yang membeli capucino cincau dan teh merek terkenal, di penjual yang ada di tepi Jalan Raya Bandung-Durenen.
Pihak sekolah baru tahu setelah ada 15 anak yang mengalami pusing dan muntah-muntah. Mereka sempat dibawa ke UKS untuk mendapatkan perawatan sementara.
"Tapi kondisi mereka terus muntah-muntah, akhirnya kami bawa ke Puskesmas Bandung. Kami laporkan juga ke orang tua siswa untuk persetujuan perawatan," sambung Siti.
Baca juga: Kronologi Puluhan Mahasiswa Baru UPN Yogyakarta Keracunan Massal Saat Ikuti Outbound Kampus
Setelah proses observasi, lima anak dinyatakan bergejala ringan sehingga bisa pulang.
Lima lainnya diperbolehkan rawat jalan, dan lima siswi harus rawat inap karena kondisinya paling parah.
Siti sempat mengambil wadah bekas minuman untuk ditunjukkan kepada penjualnya.
"Saya hanya sampaikan, bahwa siswa kami muntah-muntah setelah meminum minuman yang mereka jual. Harapannya diperhatikan supaya tidak ada korban lain," ujarnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Slamet Widodo | Editor: Khairina), Tribun Jatim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.