Salin Artikel

Cerita Siswi MTsN di Tulungagung Keracunan Usai Minum Capucino Cincau: Rasanya Seperti Berputar

Mereka merasakan gejala pusing dan mual usai minum capucino cincau yang dijual di depan sekolah.

Kapolsek Bandung, AKP Dadang Triyanto, mengatakan, sebelum kejadian, para siswa ini melakukan olahraga pagi.

"Selepas olahraga, karena haus mereka beli teh sama kopi cappucino. Di depan sekolah memang ada yang jualan," ujar AKP Dadang Triyanto, Sabtu (16/9/2023).

Namun beberapa jam kemudian, tepatnya jam 11.00 WIB, sejumlah siswa merasakan gejalan keracunan seperti pusing dan mual.

Karena kondisinya semakin parah, mereka langsung dilarikan ke puskesmas setempat.

Setelah menjalani perawatan, 5 siswa diperbolehkan pulang, sedangkan 5 lainnya menjalani rawat inap.

"Setelah kami dapat informasi langsung turun ke lapangan. Kami ambil sampel sisa minuman yang dikonsumsi anak-anak ini," sambung AKP Dadang Triyanto.

Tidak banyak sampel yang didapat karena minuman tersebut ditenggak sampai habis. Minuman tersebut dicurigai pemicu keracunan karena satu-satunya yang dikonsumsi para korban.

"Penjualnya sedang di Mapolsek Bandung kami minta keterangan. Tapi dia hanya anak buah, anak bosnya sedang kami panggil," pungkas AKP Dadang Triyanto.

Rasa asam dan ada bagian warna putih

Salah satu siswi yang dirawat, Delfina, mengaku baru pertama kali membeli capucino cincau yang ada di depan sekolah.

Ia mengatakan tak ada yang aneh dari minuman yang ia konsumsi. Hanya saja saat hampir habis, ada bagian yang berwarna putih dan rasanya agak asam.

"Setelah minum, berselang 10 menit langsung pusing dan muntah-muntah. Rasanya seperti berputar," katanya.

Kondisi Delfina dan kawan-kawan menurun karena terlalu banyak mengeluarkan cairan. Mereka harus diinfus untuk mendapatkan cairan pengganti.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan MTsN 4 Tulungagung, Siti Hasanah mengatakan sebenarnya ada larangan bagi siswa untuk membeli makanan dan minuman di luar sekolah.

Namun saat kejadian, para murid sedang olahraga di lapangan rumput yang ada di depan sekolah.

"Olahraganya kadang di halaman dalam sekolah, kadang di lapangan depan sekolah. Kebetulan para siswa sedang olahraga di lapangan depan," jelas Siti, Sabtu (16/9/2023).

Tanpa sepengetahuan guru, ada murid yang membeli capucino cincau dan teh merek terkenal, di penjual yang ada di tepi Jalan Raya Bandung-Durenen.

Pihak sekolah baru tahu setelah ada 15 anak yang mengalami pusing dan muntah-muntah. Mereka sempat dibawa ke UKS untuk mendapatkan perawatan sementara.

"Tapi kondisi mereka terus muntah-muntah, akhirnya kami bawa ke Puskesmas Bandung. Kami laporkan juga ke orang tua siswa untuk persetujuan perawatan," sambung Siti.

Setelah proses observasi, lima anak dinyatakan bergejala ringan sehingga bisa pulang.

Lima lainnya diperbolehkan rawat jalan, dan lima siswi harus rawat inap karena kondisinya paling parah.

Siti sempat mengambil wadah bekas minuman untuk ditunjukkan kepada penjualnya.

"Saya hanya sampaikan, bahwa siswa kami muntah-muntah setelah meminum minuman yang mereka jual. Harapannya diperhatikan supaya tidak ada korban lain," ujarnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Slamet Widodo | Editor: Khairina), Tribun Jatim

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/17/172700778/cerita-siswi-mtsn-di-tulungagung-keracunan-usai-minum-capucino-cincau-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke