Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Penanggungan di Jawa Timur: Sejarah, Pendakian, dan Harga Tiket

Kompas.com, 14 September 2023, 07:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

Kawasan Gunung Penanggungan ditetapkan sebagai Satuan Ruang Geografis Kawasan Penanggungan sebagai cagar budaya tingkat provinsi melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur dengan nomor 188/18 Kpts/013/2015 tanggal 14 Januari 2015.

Hal tersebut tidak lain karena kekayaan peninggalan budaya di tempat tersebut.

Geologi Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan memilik hamparan puncak yang mirip dengan Gunung Semeru. Untuk itu, Gunung Penanggungan kerap dianggap sebagai miniatur Gunug Semeru.

Dimana, puncak kedua gunung tersebut terdapat pasir dan batuan di hamparan yang luas.

Puncak Penangguangan berupa kerucut piroklastik yang dilengkapi kubah lava.

Puncak tersebut dikelilingi delapan puncak yang lebih kecil, yaitu Gunung Bendo ( 1015 mdpl di sisi selatan), Gunung Wangi (987 mdpl di sisi tenggara), maupun Gunung Sarahklapa ( 1235 mdpl di sisi barat daya).

Gunung lainnya adalah Gunung Jambe (745 mdpl di sisi barat), Gunung Bekel (1260 mdpl di sisi barat laut), Gunung Gambir atau Genting (588 mdpl di sisi utara), Gunung Gajahmungkur (1089 di sisi timur laut), dan Gunung Kemuncup (1238 mdpl di sisi timur).

Gunung Penanggungan diperkirakan terbentuk bersamaan dengan periode pembentukan Gunung Arjuno Muda, Gunung Welirang, dan Gunung Kelud, yaitu pada Kala Holosen.

Kala Holosen merupakan bagian Zaman Kuarter periode kedua yang berlangsung kurang lebih 11.700 tahun lalu hingga sekarang.

Pendakian Gunung Penanggungan

Gunung Penanggungan ditutupi dengan vegetasi hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, hutan Ericaceous atau hutan gunung, dan kawasan hutan Dipterokarp Bukit.

Bagian kerucut teratas yang menuju arah puncak terdapat padang rerumputan (stepa pegunungan). Wilayah tersebut didominasi gelagah dan alang-alang juga pohon Kaliandra yang segaja ditanam untuk penghijauan.

Gunung Penanggungan memiliki puncak yang relatif lebih rendah dibandingkan gunung lain di sekitarnya, sehingga gunung ini sesuai untuk "pemanasan" atau sekedar berlibur.

Baca juga: Harga Tiket Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Ternyata Murah

Ada sejumlah jalur pendakian yang dapat dipilih oleh pengunjung.

Jalan terjal menuju puncak Gunung Penanggungan via Tamiajeng.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jalan terjal menuju puncak Gunung Penanggungan via Tamiajeng.

Jalur Wonosunyo, Betro, Gempol

Jalur tersebut dimulai dari Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Perjalanan yang dimulai dari sisi timur laut Gunung Penanggungan akan melewati Petirtaan Belahan (Candi Sumber Tetek).

Jalur Jalatunda, Trawas

Perjalanan jalur Jalatunda berawal dari Petirtaan Jalatunda di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Mojokerto.

Jalur yang berada di sisi barat gunung juga disebut "jalur sejarah" atau "jalur ziarah.

Hal tersebut tidak lain karena perjalanan melalui jalur tersebut akan melewati objek-objek purbakala, seperti Candi Putri, Candi Bayi, Candi Pura, Candi Sinta, dan Candi Gentong.

Pada ujung jalur tersebut akan berada pada kawasan puncak di sisi utara.

Jalur Jalatunda mempunyai dua percabangan ke arah utara menuju Candi Naga I yang berdekatan dengan Candi Pura.

Halaman:


Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau