Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini Mengaku Jadi Korban "Catcalling" Puluhan Pemuda di Malang

Kompas.com - 12/09/2023, 19:49 WIB
Nugraha Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial ZVP (27) bersama temannya di Kota Malang, Jawa Timur, mengaku menjadi korban catcalling dan intimidasi oleh segerombolan pemuda.

Catcalling adalah tindakan pelecehan seksual secara verbal (kata-kata) terhadap seseorang di depan umum. Biasanya, korban catcalling adalah perempuan.

 

Peristiwa catcalling yang dialami ZVP dan temannya itu terjadi pada Senin (11/9/2023) sekitar pukul 03.30 WIB dini hari. Kejadian itu direkam video dan sempat viral di media sosial.

Saat dihubungi, ZVP mengatakan, peristiwa itu berawal dari ketika dirinya berjalan kaki bersama temannya hingga di depan laboratorium kesehatan yang berada di Jalan Tangkuban Perahu.

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Pimpinan Ponpes di Karanganyar Bertambah Jadi 6 Orang

 

Keduanya hendak pulang kerja dari tempat hiburan malam dengan mengambil sepeda motor di parkiran.

Di sana, keduanya bertemu dengan tiga pria dengan satu motor dalam kondisi mati. Para pria tersebut bersiul sebanyak tiga kali.

"Kemudian, saya sama teman tanya, 'Kenapa, Mas ?' dijawab 'Bakso tutup', terus dia siul-siul sama siapa kalau seperti itu, jadi saya tanya," kata ZVP pada Selasa (12/9/2023).

Selanjutnya, kedua wanita tersebut mengambil sepeda motor untuk pulang. Tidak disangka, keduanya dibuntuti oleh segerombolan pemuda tersebut yang jumlahnya lebih banyak.

Para pemuda tersebut menggunakan dua sepeda motor matik hendak mencegat kedua wanita itu dengan mengeluarkan kata-kata kasar.

"Akhirnya aku ambil motor sama temanku, sudah keluar ternyata tiba-tiba manggil teman-temannya, jadi ada sekitar 6 sampai 10 orang, yang aku tahu dua motor, boncengannya tiga-tiga jadi 6," katanya.

Kedua wanita itu kemudian memutuskan untuk berhenti di depan minimarket di Jalan Kawi.

Mereka terlibat cekcok dengan segerombolan pemuda hingga terjadi intimidasi.

"Salah satu pelaku menendang motor saya sambil ngata-ngatain, katanya mau membeli saya," ujar ZVP.

Usai kejadian itu, kedua wanita itu melanjutkan perjalanan pulang ke arah Sukun. Kejadian itu juga sempat terekam oleh video amatir yang diambil oleh pegawai minimarket.

ZVP memastikan bahwa dirinya tidak mengenal para pelaku.

"Enggak pernah ketemu dan dia bukan tamu di kerjaanku, kalau mereka customer pasti aku tahu, karena aku bagian depan resepsionis," katanya.

Usai kejadian tersebut, dia bersama temannya hendak melapor ke kepolisian. Dia memperkirakan, para pelaku berusia di atas 20 tahun.

"Umurnya sekitar di atas 20 tahun, soalnya bukan anak kecil lagi. Seingat saya, yang baju kotak-kotak yang nendang itu kan udah ngata-ngatain, katanya mau nge-beli aku," katanya.

Dia berharap, dengan adanya kejadian yang dipostingnya itu di media sosial bisa ada efek jera terhadap para pelaku. Sebab, dia hingga saat ini juga merasa ketakutan kejadian serupa terulang.

"Jelas trauma, soalnya enggak pernah kejadian seperti ini. Sebelum-sebelumnya, saya juga sering keluar malam, tapi tidak pernah mengalami kejadian seperti ini," katanya.

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Pimpinan Ponpes di Karanganyar Bertambah Jadi 6 Orang

Kapolsek Klojen Kompol Syabain mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mengecek apakah sudah ada laporan kepolisian atau belum.

Pihaknya berharap, siapa saja yang merasa menjadi korban dapat melapor ke kepolisian untuk kemudian ditindaklanjuti.

"Kami sedang mengecek membuat laporannya di Polsek atau Polresta, akan kami tindaklanjuti bila diketahui nomor polisi kendaraannya (terduga pelaku). Sementara nanti kita akan meminta keterangan saksi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Ungkap Kronologi Tewasnya 3 Personel Band Usai Pesta Miras di Hotel Surabaya

Jaksa Ungkap Kronologi Tewasnya 3 Personel Band Usai Pesta Miras di Hotel Surabaya

Surabaya
Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal

Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Konvoi di Jalur Mobil Jembatan Suramadu, HDCI: Bisa Dicopot Keanggotaannya

Rombongan Harley-Davidson Konvoi di Jalur Mobil Jembatan Suramadu, HDCI: Bisa Dicopot Keanggotaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan Tebal

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan Tebal

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Surabaya
Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Surabaya
Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com