MALANG, KOMPAS.com - Beberapa titik kebakaran hutan dan lahan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di bukit Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, telah berhasil dipadamkan, Selasa (12/9/2023).
Sekitar pukul 10.00 WIB, titik api sempat muncul di bukit Pentogan. Namun, dua jam berselang, kebakaran berhasil dipadamkan oleh tim gabungan.
Lahan di bukit Jemplang dan bukit Pentongan terlihat gosong akibat kebakaran yang terjadi sejak Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Kondisi Terkini Kebakaran Bromo, Sulitnya Medan dan Fenomena Tornado Api
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Hendro Wijanarko membenarkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Bromo sudah berhasil dipadamkan.
Saat ini, tim gabungan tengah melakukan pendinginan di beberapa bekas kebakaran menggunakan jet sprayer dan menyiramkan air dari tandon yang diangkut dengan pikap.
"Ada juga titik panas di kawasan blok Keciri. Kita sudah kirimkan petugas drone untuk mengecek ke sana," ungkapnya saat ditemui, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Penjelasan BMKG soal Tornado Api di Savana Gunung Bromo
Sementara itu, waterbombing hari ini belum bisa dilakukan akibat angin cukup kencang.
"Jadi proses pemadaman sementara dengan metode manual," ujarnya.
TNBTS masih belum bisa memastikan luasan hutan dan lahan yang terdampak kebakaran. Tim gabungan masih fokus untuk pemadaman api dan pendinginan supaya api tak muncul kembali.
"Untuk luasan belum kita hitung karena masih fokus pemadaman dan pendinginan. Termasuk tim drone kita kerahkan bukan untuk menghitung luasan kebakaran, tapi memantau titik api," pungkasnya.
Hendro menyebut, rata-rata tim gabungan yang turut melakukan pemadaman api sekitar 70 personel setiap hari. Meliputi petugas BPBD kabupaten setempat, TNI dan Polri, serta masyarakat peduli api yang berasal dari warga setempat.
Ia mengimbau agar masyarakat berhati-hati saat berkunjung ke kawasan TNBTS.
"Hindari aktivitas yang memicu memunculkan titik kebakaran, seperti puntung rokok," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.