Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Nelayan Banyuwangi Dihantam Ombak Samudra Hindia, 3 ABK Meninggal dan 4 Hilang

Kompas.com - 07/09/2023, 08:44 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kapal nelayan Mekar Jaya mengalami kecelakaan laut di perairan selatan Banyuwangi, Jawa Timur, pada Selasa (5/9/2023) malam.

Kapal tersebut dihantam ombak di kawasan Plawangan saat perjalanan pulang ke pantai Grajagan, Kecamatan Purwoharjo.

Insiden kecelakaan tersebut, membuat badan kapal terbalik hingga membuat seluruh anak buah kapal (ABK) terjatuh dan terjun ke samudera Hindia.

Berangkat membawa 27 ABK

Seluruh ABK Kapal Mekar Jaya, diketahui berangkat melaut dari Pelabuhan Grajagan Purwoharjo pada Selasa (5/9/2023) pukul 14.00 Wib.

Kapal itu membawa 27 orang yang dinakhodai Sukar (65), warga Dusun Sukodadi, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo. Dengan Kapten bernama Parni.

Setelah setengah hari melaut dan mendapat tangkapan ikan, malam harinya para awak kapal Mekar Jaya tersebut memutuskan untuk pulang dan kembali ke pelabuhan.

Baca juga: Kapal Pencari Ikan Terbalik di Banyuwangi, 4 Korban Tewas dan 3 Hilang

Namun saat memasuki kawasan Pelawangan atau yang biasa disebut sebagai jalur keluar masuk Pelabuhan Grajagan itu, tiba-tiba datang ombak besar.

Sekitar pukul 23.45 Wib, kapal nahas tersebut kemudian tergulung ombak besar yang mengakibatkan badan kapal menjadi terbalik.

Lokasi laka laut tersebut berada pada jarak 62 kilometer atau sekitar dua jam waktu tempuh dari Pantai Grajagan. Dan berada di koordinat 8°36'18.71"S 114°13'42.35"E.

Seluruh ABK terlempar ke laut

Akhirnya seluruh penumpang yang berada di dalam kapal milik Haji Yasin tersebut, terjun dan terlempar ke ganasnya ombak laut selatan.

"27 ABK yang berada di atas kapal tercebur ke laut. Dan 20 orang berhasil menyelamatkan diri," kata Kapolsek Purwoharjo, AKP Budi Hermawan, Rabu (6/9/2023).

Dari jumlah tersebut, 20 orang ABK berhasil selamat, sedangkan empat orang meninggal dunia, tiga orang lainnya masih hilang dan dalam pencarian.

Seluruh korban yang meninggal dunia tersebut, langsung dibawa ke rumah duka masing-masing untuk dilakukan pemakaman.

Baca juga: Ini Nama-nama ABK Meninggal, Hilang, dan Selamat dalam Insiden Kapal Terbalik di Banyuwangi

Beberapa korban selamat, sempat mendapatkan pemeriksaan medis guna memastikan kesehatan para ABK tersebut.

Beberapa saat setelah kejadian, tim SAR gabungan langsung menggelar koordinasi dengan melakukan upaya pencarian terhadap para korban yang masih belum ditemukan.

Koordinator Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setia Budi mengatakan, pihak telah menerjunkan sebanyak satu tim rescue pos pencarian dan pertolongan.

Baca juga: Tim SAR Gabungan Cari 3 Korban Kapal Terbalik di Banyuwangi

Tak hanya itu, sejumlah unsur lintas elemen juga terlibat dalam proses pencarian tiga ABK yang hilang di laut selatan Banyuwangi tersebut.

"Di antaranya Satpolairud Grajagan, Pos AL Muncar, BPBD, Pos Kamladu Grajagan, RAPI, Ambulance RAPI, 851 Banyuwangi, sejumlah relawan dan nelayan setempat," kata Wahyu.

Terkendala cuaca buruk

Evakuasi terhadap korban laka laut di Banyuwangi KOMPAS.com/Rizki Alfian Restiawan Evakuasi terhadap korban laka laut di Banyuwangi
Lantaran cuaca buruk, tim SAR menghentikan pencarian terhadap para korban yang hilang .

"Iya benar. Kondisi cuaca sedang buruk, ombak cukup besar," ungkap Wahyu.

Dia menjelaskan, penghentian pencarian sementara tersebut dilakukan pada siang menjelang sore hari.

Baca juga: Pencarian Korban Kapal Terbalik di Banyuwangi Terkendala Cuaca Buruk

"Ombak di laut selatan mencapai 1,5-2,5 meter. Jenis gelombangnya, ombak keras, jadi berbahaya," ucap Wahyu.

Oleh sebab itu, demi keamanan bersama maka pencarian dihentikan sementara dan dilanjutkan pada Kamis (7/9/2023) hari ini.

Pencarian dilakukan selama 7 hari

Wahyu menjelaskan, pencarian masih terus dilakukan di lokasi awal kecelakaan maut itu terjadi.

"Sementara masih fokus di sana. Kita melihat perkembangan situasi dan kondisi ya. Seperti apa, semoga cepat ketemu," jelas Wahyu.

Namun ketika pencarian masih belum membuahkan hasil, lanjut Wahyu, maka titik pencarian akan otomatis diperluas.

"Akan kita perluas tentunya pencarian jika tidak membuahkan hasil. Dan sesuai standar operasional prosedur (SOP), pencarian dilakukan selama 7 hari," tandas Wahyu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal

Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Konvoi di Jalur Mobil Jembatan Suramadu, HDCI: Bisa Dicopot Keanggotaannya

Rombongan Harley-Davidson Konvoi di Jalur Mobil Jembatan Suramadu, HDCI: Bisa Dicopot Keanggotaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan Tebal

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan Tebal

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Kronologi Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo yang Tewaskan 4 Orang

Surabaya
Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Fortuner Rombongan Kondangan Masuk Jurang di Kawasan Bromo, Polisi: Diduga Rem Blong

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Surabaya
Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com