Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Keluarga WNI yang Tewas akibat Tawuran Perguruan Silat di Taiwan, Terungkap Percakapan Terakhir Korban

Kompas.com, 6 September 2023, 17:23 WIB
Slamet Widodo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Kesedihan tergambar di wajah keluarga Fanani (32), korban tewas akibat tawuran antarperguruan silat di Taiwan yang terjadi pada Sabtu (2/9/2023).

"Dia (Fanani) orangnya nerima, sederhana, tidak pernah menentang," tutur saudara korban Hartini (43) sembari meneteskan air mata, saat Kompas.com mendatangi rumahnya di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Jawa Timur, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Warga Trenggalek Tewas dalam Bentrok Perguruan Silat di Taiwan

Telepon terakhir

Hartini bercerita, Fanani sempat menghubungi keluarga di Trenggalek, Sabtu (2/9/2023) pukul 07.00 WIB, sebelum peristiwa bentrok terjadi.

Dia tak menyangka, panggilan itu ternyata adalah momen percakapan dirinya dengan Fanani.

Dalam percakapan melalui panggilan video itu, Fanani menyampaikan agar keluarga di Trenggalek menjaga kondisi kesehatan. Dia juga meminta sang ayah untuk tidak bekerja.

"Kalau bisa bapak tidak usah kerja. Bapak sudah sepuh (tua)," ujar Hartini menirukan percakapan Fanani saat itu.

Baca juga: 15 WNI Diproses Kepolisian Taiwan Imbas Tawuran Perguruan Silat

Saudaranya itu berjanji akan pulang ke Tanah Air pada pekan kedua di bulan September 2023. Sebab, kontraknya sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan sudah habis.

Kabar duka

Dua kelompok perguruan silat asal Indonesia terlibat tawuran di depan stasiun kereta Changhua pada 2 September 2023Departemen Kepolisian Kabupaten Changhua/Taiwan News Dua kelompok perguruan silat asal Indonesia terlibat tawuran di depan stasiun kereta Changhua pada 2 September 2023

Keesokan harinya atau pada Minggu (3/9/2023), keluarga mendapatkan kabar duka melalui telepon.

Saudara kembar korban mengabarkan bahwa Fanani meninggal dunia. 

"Kemudian kami berusaha menghubungi nomor adiknya lagi (saudara kembar korban) sudah tidak aktif," ujar Hartini kembali menangis.

Menurut Hartini, sudah delapan tahun Fanani Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan dengan dua kali masa kontrak kerja.

Baca juga: 5 Fakta Tawuran Dua Perguruan Silat Indonesia di Taiwan yang Tewaskan Satu Orang


Sosok Fanani

Semasa hidup di Taiwan, Fanani rutin menghubungi keluarga di Trenggalek, melalui panggilan video.

Satu hal yang selalu ditanyakan Fanani adalah kondisi ibu asuhnya yang kini sedang sakit.

"Setiap telepon, pertama ditanyakan pasti ibunya. Kemudian bapaknya, baru keluarga lain," ujar Hartini.

Baca juga: Hari Jadi Kabupaten Trenggalek

Fanani dikenal sebagai orang yang ramah, ceria, serta memiliki jiwa sosial yang tinggi.

"Orangnya baik, nerima apa adanya tidak pernah nuntut aneh-aneh. Juga senang membantu orang atau temannya yang kesulitan," terang Hartini.

Berharap dipulangkan

Polisi Taiwan memeriksa sejumlah orang yang terlibat dalam tawuran diduga perguruan silat asal Indonesia di TaiwanChanghua County Police Department/Taiwan News Polisi Taiwan memeriksa sejumlah orang yang terlibat dalam tawuran diduga perguruan silat asal Indonesia di Taiwan

Keluarga berharap, pemerintah bisa memulangkan jenazah Fanani agar dapat dimakamkan di Trenggalek.

Hingga saat ini, Hartini mengaku belum mendapatkan kabar mengenai jenazah Fanani.

"Kami berharap jenazah segera dipulangkan dan dimakamkan disini (Trenggalek)," ujar Hartini.

Dua kelompok perguruan silat asal Indonesia terlibat tawuran di depan stasiun kereta Changhua, Taiwan, Sabtu (2/9/2023).

Satu orang tewas dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka.

Kepolisian setempat juga mengamankan puluhan orang yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Beberapa orang yang terbukti melakukan kejahatan berat sedang diproses hukum.

Sebanyak 15 WNI telah ditetapkan sebagai tersangka dalam aksi tawuran tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau