Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla di Gunung Arjuno Meluas, BNPB Diminta Tambah "Water Bombing"

Kompas.com - 02/09/2023, 22:33 WIB
Achmad Faizal,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kebakaran hutan di lereng Gunung Arjuno meluas hingga 1.200 hektare pada Sabtu (2/9/2023).

Karena itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah armada water bombing atau pemadaman dengan menyiram air dengan helikopter, agar pemadaman lebih cepat dan efektif.

"Kami berharap bisa dapat bantuan tambahan water bombing lagi supaya lebih cepat proses untuk bisa melakukan pembasahan dan mempercepat pemadaman Karhutla di Gunung Arjuno ini," katanya dalam keterangan resminya, Sabtu sore.

Pemadaman secara cepat, menurut dia, penting dilakukan untuk melindungi ekosistem flora dan fauna di Gunung Arjuno.

"Flora dan fauna di Gunung Arjuno harus dilindungi. Api cepat meluas karena tersapu angin," ujarnya.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Meluas hingga 700 Hektar, Helikopter Dikerahkan untuk Pemadaman

Untuk mematikan titik api, selain menggunakan metode penyiraman dari atas dengan helikopter (water bombing), juga dilakukan dengan pemadaman manual melibatkan 350 petugas dari tim gabungan.

Khofifah menyebut kebakaran telah meluas hingga 1.200 hektare dan terpantau belum bisa dipadamkan seutuhnya.

"Metode water bombing dan pemadaman di lokasi melibatkan tim gabungan sebanyak 350 orang terus diintensifkan," jelasnya.

Khofifah sendiri memantau titik api dengan menggunakan helikopter. Dalam pantauannya, Khofifha mengatakan di beberapa kawasan masih terdapat titik kobaran api, khususnya di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari dan bahkan merembet ke Kabupaten Pasuruan.

Tim water bombing, menurutnya, sudah melakukan observasi sejak 31 Agustus 2023 lalu di titik-titik api yang muncul terutama di titik yang sulit untuk dilakukan pemadaman secara manual. 

"Setelah observasi pandangan mata dan pemetaan itu, maka hari ini sudah langsung mulai melakukan water bombing sebanyak 13 rit dengan sekali melepas air sebanyak 800 liter," jelasnya.

Penyiraman udara ini sendiri telah dilakukan di area kawasan Tahura, termasuk Desa Cendono, Kabupaten Pasuruan, dan Desa Toyomarto, Kabupaten Malang, yang mencakup tiga hotspot di wilayah Singosari Kabupaten Malang dan Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan. 

"Dan, kalau kita melihat tadi titik apinya masih cukup panjang. Saya potret tadi titik apinya, kalau tidak ketemu batu atau batas yang disiapkan, maka api itu akan terus menjalar dan meluas area yang terbakar," ucapnya.

Baca juga: Update Kebakaran Hutan Gunung Arjuno dan TNBTS

Pemadaman secara manual terus dilakukan tim gabungan dari personel Tahura R Soerjo yang bekerja sama dengan masyarakat Peduli Api (MPA), relawan, masyarakat sekitar kawasan hutan dan didukung oleh BPBD Provinsi Jatim, BPBD Kabupaten Pasuruan, BPBD Kabupaten Malang, serta TNI dan Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Balon Udara Berisi Petasan Meledak di Ponorogo, Terduga Pelaku Coba Hilangkan Barang Bukti

Surabaya
Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Oknum Polisi di Surabaya Ditangkap atas Kasus Penipuan dan Penggelapan

Surabaya
Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Kisah Eko, 20 Tahun Mengabdi untuk Tagana Lumajang, Pernah Tak Pulang 2 Bulan

Surabaya
Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Gedung Sekolah Diklaim Milik Orang, Murid TK di Lumajang Numpang Belajar di Rumah Warga sejak 6 Bulan Terakhir

Surabaya
Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Surabaya
Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com