"Ini semata-mata untuk melindungi konsumen daging, jangan sampai barang di Jalan Pegirian enggak sesuai. Kita mendorong konsumen yang membeli, kalau kualitasnya jelek lapor ke polisi," jelasnya.
Penemuan daging diduga gelonggongan tersebut berawal ketika tim RPH melakukan pengecekan daging di Jalan Pegirian dan Arimbi, Sabtu (26/8/2023), dini hari.
Tim tersebut menemukan sebuah mobil pikap yang mencurigakan. Diduga, kendaraan itu membawa daging yang diduga gelonggongan dari Krian, Sidoarjo.
"Pengirim membawa daging seberat 500 kilogram berasal dari Krian, dikirim atas permintaan satu penjual daging sapi di Jalan Pegirian," kata Fajar, ketika dihubungi melalui pesan, Senin (28/8/2023).
Baca juga: Polisi Tangkap 3 Tersangka Pembobol Rekening Puskesmas di Surabaya
Fajar mengungkapkan, daging tersebut tampak mencurigakan karena kondisinya yang berair. Oleh karena itu, pihaknya menduga sapi tersebut digelonggong sebelum akhirnya dipotong.
"Dugaan daging sapi gelonggongan yang dikirim ke penjual daging di Jalan Pegirian, masih perlu dibuktikan dengan hasil uji laboratorium," jelasnya.
RPH Surabaya menyerahkan daging mencurigakan itu ke laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dan Polsek Semampir untuk ikut menyelidikinya.
Dengan demikian, Fajar meminta para pedagang yang sudah memiliki papan mitra RPH Surabaya, tidak mengambil daging di tempat lain yang belum jelas asal dan kualitasnya.
"Bila ada penjual daging sapi mitra RPH yang tidak mengambil daging dari hasil pemotongan RPH atau mencampurnya, akan dicabut kartu tanda mitranya sekaligus papan mitranya," ujar dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang