Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Stabil Pascaoperasi Pemisahan di RSSA, Bayi Kembar Siam Asal Pasuruan Dipulangkan

Kompas.com - 22/08/2023, 20:44 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Bayi kembar siam, Aliyah dan Aisyah, diperbolehkan pulang usai menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (22/8/2023). Kedua orangtua bayi, Hartanto Cahyono dan Susi Sulistiyo, bersyukur bisa membawa pulang anak-anaknya ke rumah.

Mereka pulang ke rumahnya di Jalan Kalingah Baru, Sukorejo, Karangjati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Susi berterima kasih kepada seluruh tim dokter ahli RSSA dan RSUD dr Soetomo, Surabaya, yang telah mengoperasi kedua anaknya. Aliyah dan Aisyah telah menjalani operasi pemisahan kembar siam dempet dada hingga perut pada Sabtu (12/8/2023).

Baca juga: Bayi Kembar Siam Asal Pasuruan Membaik Pascaoperasi Pemisahan di RSSA Malang

Dia bercerita, awalnya tidak tahu kedua bayinya kembar siam. Kelainan baru diketahui setelah Susi memeriksakan kandungan di usia enam bulan dengan USG.

"Dari situ diketahui anak saya kembar dan ada dempet di dada dan perut. Kemudian, dirujuk ke RSSA, saya bertemu dengan tim dokter membicarakan proses kelahiran dan sampai pemisahan," kata Susi di RSSA pada Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Tim Dokter RSSA Malang Berhasil Pisahkan Bayi Kembar Siam Dempet Perut

Kedua bayinya sempat dirawat di rumah dengan kondisi yang memprihatinkan. Kemudian, Susi mendapatkan tawaran operasi pemisahan bayinya dan hanya berharap bisa berjalan lancar.

"Di rumah juga menjaga pola makan dan kesehatan, adiknya juga berusaha yang terbaik. Yang saya pikirkan bisa melahirkan dengan lancar, selamat, serta bisa operasi pemisahan," katanya.

Kondisi bayi stabil

Aliyah dan Aisyah diperbolehkan pulang setelah tim dokter ahli RSSA telah memastikan kondisi kedua bayi pasca 10 hari operasi stabil dan baik.

Direktur Utama RSSA, Bachtiar Budiono menyampaikan, tidak ada hal yang mendesak dari kondisi Aliyah dan Aisyah setelah operasi pemisahan. Namun, kedua bayi tetap masih melakukan kontrol rutin dan evaluasi setelah pulang dari RSSA.

Sebelumnya, Aisyah sempat berada lebih lama di ruang perawatan intensif pasca-operasi.

"Alhamdulillah saat ini, baik Aliyah dan Aisyah pada kondisi stabil dan tidak ada kekurangan apa pun. Kami tetap melakukan evaluasi melalui kontrol rutin," kata Bachtiar.

Ketua Tim Operasi Kembar Siam RSSA, dr Eko Sulistijono mengatakan, kedua bayi dalam keadaan sehat dan stabil. Selain itu, kondisi bekas luka operasi dari keduanya juga dilaporkan bagus.

Pihaknya akan terus mengontrol hingga usia kedua bayi mencapai dua tahun.

"Kontrol luka operasi akan kami lakukan juga di sini, secara garis besar keputusan tim kembar siam bahwa bayi Aliyah dan Aisyah bisa dipulangkan dan dirawat bersama keluarga," katanya.

Baca juga: Pertama Kali, RSSA Malang Akan Lakukan Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam

 

Kemudian, sistem organ tubuh dari kedua bayi bekerja dengan baik dan normal. Termasuk, saraf pusat, jantung, paru-paru dan saluran pencernaan.

"Semua sistem bekerja baik, saraf pusat, jantungnya normal, paru-paru normal, saluran pencernaan juga normal. Apa yang kami berikan seperti nutrisi bisa diterima dengan baik oleh kedua bayi," katanya.

Tubuh dari kedua bayi juga dapat menerima asupan gizi atau nutrisi dengan baik. Eko menyatakan tidak ada penolakan seperti muntah.

"Bayinya juga aktif. Luka operasinya juga bagus, sehingga kami putuskan kedua bayi bisa dipulangkan, dengan rawat jalan," katanya.

Eko mengatakan, tidak ada perawatan khusus kedua bayi ketika nantinya berada di rumah. Kedua orangtua juga telah diedukasi oleh dokter untuk memberikan asupan kebutuhan nutrisi atau gizi bayi.

"Kami sudah edukasi orangtua memberi nutrisi kepada bayi sesuai usianya. Berapa kali makannya, snack-nya apa, sudah kami ajarkan semua kepada ibunya. Sebelumnya juga sudah memberi nutrisi yang baik pada anaknya. Nanti kami ikuti perkembangannya," katanya.

Meski begitu, untuk selanjutnya perlu adanya fisioterapi untuk membantu tumbuh kembang bayi. Pasalnya, terdapat keterlambatan tumbuh kembang bayi karena kondisi sebelumnya yang dempet.

"Perkembangan bayi terlambat karena posisi dempet, maka akan kami latih bayinya. Kami akan monitoring sampai usia dua tahun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com