Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Pernikahan Dini dan Hamil di Luar Nikah, Siswa di Magetan Buat Aplikasi Pendidikan Seks

Kompas.com - 16/08/2023, 16:25 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman mengenai pendidikan seks, sehingga pergaulan bebas dan pernikahan dini bisa ditekan.

“Pemberikan pemahaman melalui aplikasi menurut kami lebih mudah karena anak-anak yang tersandung kasus pernikahan dini sebetulnya pengguna terkhnologi digital. Melalui aplikasi 

Aplikasi ini memiliki empat menu utama yang dibagi sesuai dengan usia. Di menu orangtua  berisi gambaran pendidikan seks sejak usia di bawah 6 tahun.

“Yang anak dibawah 6 tahun kita masukkan ke menu orangtua karena anak-anak belum tahu. Di menu ini berisi pengenalan anggota tubuh, tangan kaki, hidung dan fungsinya,” imbuh Desiva.

Baca juga: Kapan Pendidikan Seks untuk Anak Bisa Diberikan?

Di menu untuk anak usia 6 tahun, materi pendidikan seks mengajarkan batas pergaulan dengan orang lain serta bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh lawan jenis.

“Untuk usia 6 tahun kita mulai memberikan informasi batasan pergaulan antara lawan jenis. Kemudian apa yang boleh disentuh dan tidak oleh lawan jenis dan bagaimana menyikapi jika mereka mengalami permasalah dalam pergaulan,” kata Desiva.

Aplikasi juga memuat menu curhat, diperuntukkan bagi pengguna yang ingin mengetahui lebih dalam permasalahan pendidikan seks.

Saat ini menu curhat masih ditangani oleh guru pembimbing di sekolah SMAN 1 Magetan.

Violin berharap bisa mengembangkan aplikasi tersebut dengan mengajak tenaga ahli.

“Kita masih mencoba pengembangan untuk aplikasi dengan Dinas Kominfo, atau untuk ketersediaan tenaga kesehatan untuk  menjawab persoalan yang disampaikan pengguna aplikasi. Kita coba untuk bekerjasama dengan Dinas KB dan lainnya,” katanya.

Kasus di Magetan

Sementara Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magetan Miftahudin mengatakan, hingga Juli 2023 tercatat ada 46 kasus pernikahan dini di kabupaten tersebut.

Sebanyak 60 persen dari jumlah kasus tersebut menikah dini karena hamil di luar nikah.

“Dari hasil pendampingan kepada mereka, mereka  tidak tahu akibat dari berhubungan di luar nikah. Mereka mengaku melakukan seperti di film yang mereka lihat, tetapi mereka tidak tahu akibatnya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Surabaya
Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Surabaya
Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

Surabaya
Kesulitan Jalani Profesi dan Pendidikan, Dua Tunarungu Senang Dapat Alat Bantu Dengar dari Polisi

Kesulitan Jalani Profesi dan Pendidikan, Dua Tunarungu Senang Dapat Alat Bantu Dengar dari Polisi

Surabaya
Embarkasi Surabaya Temukan 3 'Rice Cooker', Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Embarkasi Surabaya Temukan 3 "Rice Cooker", Jemaah Haji Beralasan Mau Masak Sendiri

Surabaya
Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa 'Rice Cooker' dan Rokok Berlebih

Calon Jemaah Haji Asal Jember Ketahuan Bawa "Rice Cooker" dan Rokok Berlebih

Surabaya
Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Terlambat Ditangani, 4 Pasien DBD di Magetan Meninggal Dunia

Surabaya
Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Gempa Malang Terasa sampai Banyuwangi, Warga Tak Tidur karena Takut Gempa Susulan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Polisi Madiun Sebut Bentrok Antar-pemuda Terjadi di 3 Lokasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com