Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Pernikahan Dini dan Hamil di Luar Nikah, Siswa di Magetan Buat Aplikasi Pendidikan Seks

Kompas.com, 16 Agustus 2023, 16:25 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA) di Magetan, Jawa Timur membuat aplikasi pendidikan seks untuk menekan angka pernikahan dini dan kehamilan di luar nikah di kabupaten tersebut.

Aplikasi bernama Exdugo tersebut meraih juara 2 dalam lomba Inovasi dan Teknologi (Inotek) yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Magetan.

Baca juga: Dampak Buruk Anak Tidak Dapat Pendidikan Seks Sejak Dini

Latar belakang pembuatan

Guru Pembina Karya Ilmiah Sekolah Menengah Atas (SMAN) 1 Magetan, Rinto mengatakan, pembuatan aplikasi mulanya dilatarbelakangi adanya kasus seorang anak Sekolah Dasar (SD) di Magetan yang hamil oleh teman sekolahnya.

Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi lantaran pendidikan seks tidak diberikan semenjak dini.

Bahkan masyarakat setempat, kata dia, masih banyak yang menganggap pendidikan seks adalah sesuatu yang tabu.

Baca juga: DPRD Magetan Usulkan 2 Sekda dan 1 Staf Kemendes Sebagai Pj Bupati Magetan.

"Anak-anak kami ini berharap kasus yang ditemukan seperti anak SD hamil oleh anak SD itu tidak terulang kembali, mereka ikut prihatin dengan peristiwa seperti itu. Mereka kemudian merancang aplikasi Exdugo,” kata dia, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: DPRD Magetan Usulkan 2 Sekda dan 1 Staf Kemendes Sebagai Pj Bupati Magetan.

Sejumlah siswa kemudian melakukan riset mengenai latar belakang orangtua dan lingkungan tempat siswa SD dan temannya berada.

Hasilnya, ada kesenjangan pemahaman orangtua mengenai pendidikan seks. Lingkungan menganggap pendidikan seks adalah hal yang tabu.

“Orangtua sendiri ternyata kurang dalam pemahaman pendidikan seks, sementara kemudahan teknologi membuat anak anak mencari informasi melalui media sosial dan lainnya yang belum tentu kebenarannya,” imbuh Rinto.

Baca juga: Foto Santriwati di Magetan Tenteng Airsoft Gun Saat MPLS Beredar, Polisi Datangi Ponpes

Keterbatasan pengetahuan

Violin, seorang kelas XII SMAN 1 Magetan, Jawa Timur dari kelompok pemerhati kasus pernikahan dini mengatakan, timnya melakukan penelitian bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kabupaten Magetan.

Hasilnya, banyak masyarakat yang memahami seks sebatas pada hubungan suami istri.

“Persepsi pendidikan seks itu masih terbatas hanya sebatas hubungan suami istri, padahal pesatnya teknologi membuat konten seks diakses anak mereka tanpa pengawasan,” ujarnya saat ditemui di Pendopo Surya Graha Kabupaten Magetan, Rabu (15/8/2023).

Violin mengaku dari hasil riset yang mereka lakukan ke dinas KB dan berita kasus pernikahan dini di media sosial, mayoritas anak yang tersandung kasus pernikahan dini berasal dari wilayah pinggiran di Kabupaten Magetan.

“Dari riset yang kami lakukan mayoritas kasus pernikahan dini ini menimpa anak-anak yang tinggal di wilayah pinggiran Magetan yang menganggap pendidikan seks itu tabu,” imbuhnya.

Baca juga: Orangtua Perlu Tahu Cara Memberi Pendidikan Seks untuk Anak


Mendidik lewat aplikasi

Violin bersama rekannya di SMAN 1 Magetan, Desiva, Syahrun dan Salma kemudian merancang aplikasi yang mereka namakan Exdugo atau sex education bagi orangtua dan anak.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau