Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elpiji 3 Kg Langka di Lumajang, Pemkab Akui Belum Punya Data Kebutuhan Warga

Kompas.com - 04/08/2023, 17:27 WIB
Miftahul Huda,
Krisiandi

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Ketersediaan tabung gas elpiji 3 kilogram di Kabupaten Lumajang mengalami kelangkaan sejak satu pekan terakhir.

Meski sudah berangsur normal, namun, di beberapa kecamatan seperti Pasrujambe dan Senduro, masyarakat masih mengeluh kesulitan mendapatkan tabung gas "melon" ini.

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Lumajang ternyata belum memiliki data kebutuhan konsumsi elpiji 3 kilogram oleh masyarakat.

Baca juga: Bupati Lumajang Diadukan Pemilik Pangkalan Elpiji ke Polisi Terkait Postingan di Medsos

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Lumajang Yudho Hariyanto.

Meski begitu, setiap tahunnya, Kabupaten Lumajang mendapatkan jatah pasokan elpiji subsidi sebanyak 31.407 metrik ton setahun atau 10.469.000 tabung ukuran 3 kilogram.

"Kalau data kebutuhan elpiji masyarakat Lumajang per bulannya kita masih belum punya. Tapi, dalam setahun kita dapat kuota 31.407 mt," kata Yudho di kantornya, Jumat (4/8/2023).

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada bupati dan wali kota untuk menangani penyaluran elpiji 3 kilogram ke konsumen.

Baca juga: Warga Lumajang Rela Antre Sejak Dinihari demi Dapat Elpiji 3 Kilogram

Salah satu isi surat tersebut adalah meminta bupati atau wali kota untuk mengusulkan kuota tambahan ke BPH Migas apabila kuota yang ada sudah terdistribusi seluruhnya.

Perihal surat edaran tersebut, Yudho mengatakan pihaknya telah dua kali mendapatkan kuota tambahan dari Pertamina.

Kuota tambahan itu, menurutnya didapatkan dari kuota cadangan yang dimiliki Kabupaten Lumajang sebanyak 2.098 metrik ton atau 696.333 tabung ukuran 3 kilogram.

"Kita sudah dua kali didrop tambahan, kalau berapanya saya kurang tahu, tapi usulan kita yang ada dalam surat hanya 100 persen gitu saja, yang tahu jumlahnya agen," jelasnya.

Untuk diketahui, jumlah agen di 21 kecamatan yang ada di Lumajang adalah 14. Sedangkan, pangkalan berjumlah 744 unit.

Baca juga: Bupati Lumajang Diadukan Pemilik Pangkalan Elpiji ke Polisi Terkait Postingan di Medsos

Jumlah tersebut, kata Yudho belum mampu untuk mendistribusikan gas subsidi langsung ke konsumen. Sehingga, masih banyak pengecer dan membuat harga melambung.

"Aslinya kurang. Kadang satu desa hanya ada satu pangkalan, warga mau ke pangkalan kan ya jauh jadi mending ke pengecer, ini yang menyebabkan ada perbedaan harga kadang tinggi. Tapi kalau aturannya memang distribusi hanya sampai pangkalan," terangnya.

Yudho mengimbau, masyarakat untuk tidak panic buying menghadapi kelangkaan elpiji tersebut.

Sebab, pemerintah telah mengajukan penambahan kuota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Penjelasan Bupati Lumajang soal Video Sidak Pangkalan Elpiji yang Jadi Polemik

Selain itu, pangkalan elpiji diminta untuk melayani masyarakat yang ada di sekitar pangkalan. Tidak hanya melayani para pengecer.

"Kami imbau masyarakat tidak panic buying, kita sudah ajukan kuota tambahan dan saat ini situasi sudah berangsur normal. Nanti kalau ada yang masih kesulitan bisa melapor ke Pemkab," imbaunya.

"Pemilik pangkalan juga sayogyanya masyarakat sekitar ini yang diutamakan untuk dilayani agar manfaatnya bisa dirasakan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembobol Toko Kue di Surabaya Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak di Kaki

Pembobol Toko Kue di Surabaya Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak di Kaki

Surabaya
Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup, Pengendara Diminta Lewat Probolinggo

Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup, Pengendara Diminta Lewat Probolinggo

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Daftar Bacabup ke Demokrat, Ketua DPC: Prioritas Kami Tetap Kader

Mantan Bupati Nganjuk Daftar Bacabup ke Demokrat, Ketua DPC: Prioritas Kami Tetap Kader

Surabaya
Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Surabaya
Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Surabaya
1 Warga Meninggal Usai 'Nyebur' ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

1 Warga Meninggal Usai "Nyebur" ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

Surabaya
Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Surabaya
Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Surabaya
Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com