Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Marita Sani soal Anaknya yang 13 Kali Gagal Ujian SIM di Polres Gresik

Kompas.com, 3 Agustus 2023, 11:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Video seorang ibu yang mengadu ke Kapolri gara-gara anaknya gagal ujian SIM sebanyak 13 kali di Satlantas Polres Gresik, viral di media sosial.

Ibu tersebut bernama Marita Sani (42) yang tercatat sebagai warga Perum Graha Bunder Asri, Kecamatan Kebomas, Kabupaten, Gresik. Jawa Timur.

Saat ditemui di kediamannya, Marita mengaku sempat emosi di kantor Satpas Satlantas Polres Gresik ketika anaknya kembali gagal ujian SIM.

"Selama ini anak saya 12 kali berangkat sendiri, kemarin ke-13 kali sama saya," kata Marita Sani.

Baca juga: Ibu di Gresik Curhat Anaknya 13 Kali Tak Lulus Ujian SIM, Polisi Merespons

Marita datang ke Satpas Satlantas Gresik bersama dua anaknya. Saat mengetahui putranya kembali gagal, Marita langsung meminta putranya menjaga si bungsu. Lalu ia masuk ke ruang Satpas Satlantas Polres Gresik seorang diri.

"Saya mau ke Kasatlantas pengen diskusi, SOP berapa kali uji SIM ini, ternyata tidak ada Kasatlantasnya. Saya marah lah tidak ditemui," ujarnya.

Ia mengaku tetap ingin betemu Kasatlantas, walau sudah bertemu dengan Bagian Baur SIM. Dia ingin menanyakan terkait imbauan Kapolri terkait ujian praktik SIM yang ia anggap tidak ditindaklanjuti.

Marita sendiri mengaku anaknya gagal praktik SIM karena trauma. Ia mengatakan pernah berurusan dengan polisi terkait UU ITE pada tahun 2019 lalu.

"Mungkin anak saya trauma, karena saya pernah berurusan dengan polisi jadi gagal terus," kata Marita.

Usai perdebatan di Kantor Satpas Satlantas Polres Gresik, putranya akhirnya mendapatkan SIM C dan sang suami bisa memperpanjang SIM yang telah habis.

Baca juga: Kebakaran Gudang Pabrik Plastik di Gresik Baru Dapat Dipadamkan Setelah 27 Jam

Penjelasan Kapolres Gresik

Terkait video viral tersebut, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom angkat suara.

Ia membenarkan pada 1 Agustus 2023, ada pengajuan SIM atas nama Sudirman (49) dan anaknya, Nur Muhammad Rivaldi (22). Sudirman adalah suami dari Marita.

"Sudah kami periksa untuk berkas yang bersangkutan dan memang kami temukan adanya tes uji praktik berulang, yaitu atas nama Nur Muhammad Rivaldi. Kami sudah melaksanakan pengecekan langsung ke Satpas Gresik dan melakukan evaluasi terhadap setiap tahapan dan mekanisme penerbitan SIM. Kami lakukan pendataan, khususnya bagi pemohon SIM yang sudah gagal dua kali atau lebih. Tentunya kami juga tidak melepas perhatian begitu saja," beber Kapolres, Rabu (2/8/2023).

Kapolres menjelaskan pihaknya telah memerintahkan petugas agar pro aktif memfasilitasi pemohon SIM yang berulang kali gagal, agar mendapatkan pelatihan di program coaching clinic.

Baca juga: Pekerja Pabrik di Gresik Tewas Tertabrak Truk Usai Terjatuh dari Motor

Menurutnya pelatihan tersebut untuk membantu pemohon SIM yang kesulitan menjalankan ujian.

"Masyarakat bebas menggunakan fasilitas ujian praktik ini saat sore hari, kami juga beri pendampingan di sana. Masyarakat yang mau latihan di sini akan kami bantu, kami beri arahan dan program ini tidak dipungut biaya atau gratis. Mohon kiranya pemohon SIM juga proaktif bilamana sudah beberapa kali tidak lulus, sehingga kami bisa memberi pelatihan dan prioritas lebih kepada yang bersangkutan," pungkasnya.

Akan lakukan evaluasi

Sementara itu Kasat Lantas Polres Gresik AKP Agung Fitransyah mengatakan dari catatan kepolisian, putra Marita gagal lulus ujian praktik SIM hingga 13 kali

"Memang betul ada pengajuan permohonan SIM, yang pertama atas nama Pak Sudirman, suami Ibu Marita Sani. Yang kedua atas nama Nur Muhammad Rivaldi, yang merupakan anak dari Ibu Marita Sani," ujar Agung, saat dikonfirmasi, Rabu (2/8/2023).

Karena sudah belasan kali tak lulus ujian, Agung mengimbau supaya pemohon SIM, termasuk Rivaldi untuk memanfaatkan program coaching clinic yang telah disediakan oleh Satlantas Polres Gresik.

"Kemarin kita langsung mengevaluasi, para petugas yang ada di Unit Satpas Satlantas Polres Gresik. Ke depan, kami akan mengintensifkan program coaching clinic. Tidak hanya di Satpas induk, namun kita akan menambah di lokasi-lokasi yang memang jauh dari Satpas induk," kata Agung.

Baca juga: Pabrik Plastik di Gresik Terbakar, Proses Pemadaman Terkendala Pasokan Air

Agung menyatakan, pihaknya siap memfasilitasi bagi para pemohon SIM yang gagal lulus ujian praktik dalam program coaching clinic.

Program coaching clinic disediakan selepas agenda ujian praktik bagi pemohon SIM tanpa dipungut biaya.

"Untuk program ini tidak dipungut biaya, dengan kita proaktif mendatangkan para pemohon SIM yang gagal mengikuti ujian praktik R2 dan R4. Kita tawarkan, apabila pemohon berkenan, bisa mengikuti program coaching clinic ini," tutur Agung.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor : Krisiandi), Surya.co.id

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau