Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Rumah Warga Terletak di 2 Kabupaten, Ruang Tamu di Gresik, Dapur Masuk Lamongan

Kompas.com, 25 Juli 2023, 15:25 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Sebanyak 13 rumah warga terletak di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Camat Panceng Nurul Muchid mengungkapkan, belasan rumah tersebut memang berada di perbatasan wilayah.

Uniknya, menurut dia, ruang tamu dari 13 rumah tersebut masuk di wilayah Dusun Karangtumpuk, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur.

Baca juga: Nelayan di Gresik Temukan Mesin dan Baling-baling Pesawat, Diduga Sisa Perang Dunia II

Sedangkan bagian belakang rumah atau dapur ada yang masuk dalam wilayah Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan.

"Sudah ada sejak zaman dulu, ya seperti itu adanya. Letak rumahnya ada yang masuk wilayah Dusun Karangtumpuk, yang sebagian masuk wilayah Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan," ujar Nurul Muchid, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Demi Traktir Pacar, Remaja 16 Tahun di Gresik Curi Helm di Rumah Makan, Ditangkap Saat COD

Kendati rumah warga tersebut berada di dua wilayah kabupaten, namun para penghuni rumah merupakan warga Kabupaten Gresik.

Sesuai alamat yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), mereka tercatat sebagai warga Dusun Karangtumpuk, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik.

"Saya kira komunikasi antara Pemkab Gresik dan Lamongan sudah ada sejak dulu juga, dengan akses jalan maupun fasilitas yang ada juga disesuaikan masing-masing wilayah. Untuk yang ada di wilayah Gresik ya ditangani Pemkab Gresik, sementara yang ada di Desa Weru, Kecamatan Paciran, ya ditangani Pemkab Lamongan," tutur Muchid.

Senada, Kepala Desa Campurejo Amudi menjelaskan, keberadaan rumah warga yang berdiri di atas lahan dua wilayah kabupaten tersebut sudah ada sebelum dirinya diangkat menjadi kepala desa.

"Secara administrasi, penghuni rumah masuk warga Desa Campurejo, Gresik, meski berada di dua wilayah kabupaten. KTP-nya ikut warga Gresik," kata Amudi.

Amudi menambahkan, selama ini warga hidup rukun dan saling membantu satu dengan yang lain, layaknya tetangga satu desa.

Baca juga: Demi Traktir Pacar, Remaja 16 Tahun di Gresik Curi Helm di Rumah Makan, Ditangkap Saat COD

"Secara sosial tidak ada masalah. Rukun-rukun saja. Mereka juga layaknya tetangga, saling membantu kalau ada yang membutuhkan," ucap Amudi.

Secara geografis, wilayah Desa Weru dan Dusun Karangtumpuk di Desa Campurejo dekat dengan Laut Jawa.

Sehingga mayoritas para warganya merupakan nelayan yang mengantungkan pendapatan dari hasil tangkapan ikan laut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau