Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan di Gresik Temukan Mesin dan Baling-baling Pesawat, Diduga Sisa Perang Dunia II

Kompas.com, 24 Juli 2023, 20:23 WIB
Hamzah Arfah,
Krisiandi

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Nafil dan Muhajir, dua orang nelayan di Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur menemukan bangkai pesawat diduga sisa perang dunia II dari dasar laut, Sabtu (22/7/2023).

Mereka tak menyangka menemukan bangkai mesin dan baling-baling pesawatI di tengah aktivitasnya mencari ikan.

Keduanya sepakat membawa temuan tersebut ke daratan. Mereka pulang tanpa membawa ikan. 

"Saya mengira kayu atau besi biasa, tapi semakin ditarik makin berat. Sampai akhirnya, saya minta bantuan kepada kapal lain untuk ikut membawa (menuju daratan)," ujar Nafik, kepada awak media, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Bom Udara Peninggalan Perang Dunia II di Jayapura Dimusnahkan

Nafik menjelaskan, butuh hingga tiga kapal untuk dapat membawa temuan tersebut sampai ke daratan.

Jaring milik Muhajir dan Nafik rusak usai digunakan menarik temuan tersebut.

"Sudah tidak bisa digunakan jaringnya. Kalau dibilang rugi ya rugi, tidak dapat ikan malah bangkai besi. Akhirnya pulang tidak membawa apa-apa," ucap Nafik.

Baca juga: Gali Tanah untuk Bangun Perumahan, Buruh di Kendari Malah Temukan Bom Perang Dunia II

Estimasi Nafik, kerugian yang harus ia tanggung bersama Muhajir setelah membawa bagian pesawat itu adalah Rp 7 juta.

Apalagi, selain jaring rusak, kedua nelayan juga pulang tanpa mendapat ikan seperti biasanya.

"Harusnya ada timbal balik dari penemuan ini. Apalagi saat membawa bangkai pesawat, jarak tempuh yang biasanya hanya tiga jam sampai di darat, harus ditempuh lima jam," kata Nafik.


Mesin dan baling-baling pesawat itu kini di tempatkan di Balai Nelayan Dusun Karang Tumpuk, Desa Campurejo.

Kapolsek Panceng Iptu Nasuka mengatakan, diperlukan identifikasi lebih lanjut terkait bangkai pesawat untuk mengetahui asal maupun jenis pesawat.

Sekaligus untuk mengungkap, apakah temuan bangkai pesawat itu merupakan tinggalan perang dunia II.

Baca juga: Lebih dari 6.000 Peluru Ditemukan di Cilacap, Buatan AS Era Perang Dunia II

"Dapat laporan dari masyarakat Sabtu (22/7/2023) kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Mesin pesawat berbentuk bulat, dengan diameter kurang lebih sekitar 1,5 meter. Ada tiga daun baling-baling yang terpasang ke mesin, dengan ukuran panjang sekitar 1,5 meter,” tutur Nasuka.

Sementara Pjs Danramil 0817 /14 Panceng Kapten Inf Ahmad Salami menambahkan, pihaknya menunggu petunjuk dan instruksi dari Komandan Kodim (Dandim) 0817 Gresik untuk tindak lanjut mengenai temuan bangkai pesawat tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau