Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kunjungi Malang, TGA Berharap Bertemu Bahas Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 24/07/2023, 15:40 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).

Koordinator Tim Gabungan Aremania (TGA) Dyan Berdinandri berharap, pihaknya dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan bisa bertemu dengan Jokowi untuk membahas mengenai Tragedi Kanjuruhan.

"Kunjungan Presiden Jokowi ke Malang tidak ada agenda bertemu dengan kami, TGA dan keluarga korban. Meski sebenarnya kita berharap bisa bertatap muka dan berbicara tentang Tragedi Kanjuruhan," kata Dyan saat dihubungi pada Senin (24/7/2023).

Baca juga: Kericuhan Suporter di Laga Persik Vs Arema, Erick Thohir Ingatkan Soal Tragedi Kanjuruhan

Pihaknya dan keluarga korban mendesak agar Tragedi Kanjuruhan dimasukkan dalam daftar pelanggaran HAM berat yang diakui oleh pemerintah.

Meski sebelumnya, Komnas HAM dan Menkopolhukam Mahfud MD telah menyatakan bahwa Tragedi Kanjuruhan bukan termasuk pelanggaran HAM berat.

"Tetap dan harus, tragedi kanjuruhan dijadikan kasus pelanggaran HAM berat," katanya.

Baca juga: Tolak Renovasi Stadion Kanjuruhan, Keluarga Korban: Itu Alat Bukti Tercabutnya Nyawa Anak Kami

Dia juga menilai, kondisi penanganan korban selamat dari Tragedi Kanjuruhan masih belum sepenuhnya tuntas. Mereka rata-rata korban yang pernah kritis dirawat di rumah sakit.

Pihak TGA dan keluarga korban meminta pemerintah tidak hanya berhenti pada pemberian santunan. Namun terus memantau penanganan korban selamat yang masih membutuhkan.

Beberapa di antaranya, seperti terdapat korban yang membutuhkan operasi tulang belakang, ada pula korban yang membutuhkan nutrisi untuk otak.

"Ada yang membutuhkan pantauan secara serius, karena korban setelah sadar diri dari koma sampai dengan sekarang dia harus belajar terus seperti anak yang baru masuk sekolah, mengawali belajar menulis, berucap, terus juga ditunjang dengan kondisi ekonomi yang memang kurang mampu," katanya.

Pihak TGA, kata Dyan, akan bertemu dengan Komnas HAM pada Senin (24/7/2023).

Pertemuan itu untuk berkoordinasi dan menggelar Forum Group Discussion (FGD) sebagai tindak lanjut penanganan Tragedi Kanjuruhan.

Pihak TGA mendesak Komnas HAM untuk menginvestigasi ulang kasus Tragedi Kanjuruhan.

"Kita berupaya mendesak Komnas HAM agar segera melakukan investigasi ulang," katanya.

Baca juga: Renovasi Stadion Kanjuruhan yang Ditolak Keluarga Korban Tragedi

Menurutnya, rasa keadilan penanganan hukum Tragedi Kanjuruhan masih belum maksimal.

Laporan model A yang telah disidangkan di Pengadilan Negeri Surabaya dengan vonis dua polisi bebas dan satu lainnya pidana penjara 1 tahun 6 bulan, dinilai masih jauh dari kata adil dibandingkan 135 nyawa yang hilang.

"Dari awal kita menolak laporan model A yang dilaksanakan sidangnya di Pengadilan Surabaya. Kita bersama keluarga korban sepakat mendesak agar laporan model B yang sudah ada di Polres Malang segera dilanjutkan, dan saat ini jalan ditempat. Kabar terakhir akan ada pemanggilan saksi-saksi, tapi sampai saat ini masih belum dilakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com