Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Renovasi Stadion Kanjuruhan, Keluarga Korban: Itu Alat Bukti Tercabutnya Nyawa Anak Kami

Kompas.com - 12/07/2023, 20:45 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan Malang menolak renovasi Stadion Kanjuruhan di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Penolakan itu mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang di Gedung DPRD, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Komnas Perempuan dan KPAI Diminta Proaktif dalam Pemulihan Hak Korban Tragedi Kanjuruhan

Alasan penolakan

Penolakan terhadap renovasi Stadion Kanjuruhan lantaran keluarga korban merasa masih belum ada keadilan hukum bagi 135 korban meninggal.

"Stadion Kanjuruhan itu adalah alat bukti tercabutnya nyawa anak kami dan belum dijamah sama sekali untuk penegakan hukum. Itu alat bukti kok direnovasi," kata Bambang Rismoyo, ayah dari salah satu korban tragedi yang terjadi pada 1 Oktober 2022 itu, Rabu.

Baca juga: Hukuman Tragedi Kanjuruhan Berakhir, Arema FC Bisa Kembali Bermarkas di Malang

Bambang menyebutkan, keluarganya terkatung-katung selama sembilan bulan untuk menanti kejelasan hukum.

Proses hukum yang bergulir dirasa belum memberikan keadilan bagi mereka.

"Selama 9 bulan kami masih terkatung-katung. Ibarat perahu tanpa nahkoda. Ingin mencari keadilan hukum yang mencabut nyawa anak kami," terang dia.

Baca juga: Jersey Arema FC Hadirkan Spirit 135 Korban Tragedi Kanjuruhan

Warga Kecamatan Turen itu menyebutkan, sebenarnya dirinya telah ikhlas dan merelakan kepergian anaknya, Putri Lestari. Namun, dia mengaku akan tetap memperjuangkan keadilan hukum dalam kasus itu.

Salah satu keluarga korban lain, Isatus Saadah, kakak dari korban tragedi Kanjuruhan Wildan Ramadhani (16) meminta renovasi itu dilakukan setelah proses hukum selesai secara tuntas dan keluarga korban mendapat keadilan.

"Boleh stadion dibongkar, tapi perhatikan kita dulu. Misalnya terkait laporan model B yang masih stagnan. Kita tidak minta apa-apa, kita hanya minta keadilan," tutur dia.

Baca juga: Kapan Stadion Kanjuruhan Mulai Dibangun Lagi? Ini Jawabannya

Penjelasan DPRD dan Pemkab

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Malang Titik Yunarni, komisi yang membidangi pembangunan infrastruktur mengatakan pihaknya hanya menampung dan akan berusaha menjembatani aspirasi dari keluarga korban ke pemerintah pusat.

"Kewenangan dan penganggaran bukan dari Pemerintah Kabupaten Malang, tapi dari pemerintah pusat. Kami tidak punya hak untuk memberhentikan, intinya di sana. Anggarannya dari kementerian langsung akan kami komunikasikan dengan Dirjen kementerian terkait," jelasnya.

Secara pribadi dan mewakili legislatif, Tutik mengaku mendukung upaya penundaan renovasi Stadion Kanjuruhan, sampai para keluarga korban mendapat keadilan hukum.

Baca juga: Stadion Kanjuruhan Akan Dibangun Ulang, Tahapan Sudah Dimulai

"Salah satu alat bukti TKP-nya Stadion Kanjuruhan, untuk menuntaskan itu tidak boleh diubah sebelum seluruh bukti TKP itu benar-benar dimanfaatkan sebagaimana mestinya dari barang bukti TKP," tukasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang memgatakan terkait rencana renovasi Stadion Kanjuruhan itu tidak akan menghilangkan suasana dan situasi Tragedi Kanjuruhan itu.

"Saya mendampingi petugas Kementerian PUPR. Jadi suasana dan situasi yang dirasakan tidak akan hilang," ungkapnya.

Artinya, lanjut Firmando rasa kedukaan atas Tragedi Kanjuruhan itu tidak akan putus.

"Jadi tidak dibongkar. Hanya merenovasi sesuai standar FIFA. Seperti single sit, kapasitas akan diturunkan, dan ada ring," jelasnya.

"Sedangkan diorama gate 13 akan tetap. Serta akan diberikan museum tiga dimensi terkait Tragedi Kanjuruhan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Surabaya
Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Surabaya
2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

Surabaya
Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com