Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bantah "Jodohkan" Prabowo dan Erick Thohir di Malang

Kompas.com, 24 Juli 2023, 14:50 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), pada Senin (24/7/2023).

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi mengajak Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, dan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Jokowi membantah kunjungannya kali ini bernuansa politis. Dia mengatakan, alasannya mengajak Prabowo dan Erick Thohir lantaran mereka akan mengunjungi PT Pindad di Kabupaten Malang, Jatim.

"Pindad itu di bawah Pak Menteri BUMN Pak Erick Thohir dan di bawah Pak Menhan Prabowo," kata Jokowi, di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jatim.

Jokowi menjelaskan, dia bersama jajarannya mengunjungi PT Pindad karena saat ini permintaan alutsista dari konsumen luar negeri meningkat pesat.

Baca juga: Harlah Ke-25 PKB di Solo, Ada Ikrar Cak Imin Capres, Gibran Wali Kota Terpopuler di Dunia, dan Doa Jokowi

"Jadi kami akan rapat nanti di Pindad dengan dirut dan komisaris utama, semuanya ingin memutuskan ke arah mana Pindad ini akan dibawa," ujar Jokowi.

Respons Erick Thohir dan Prabowo

Saat Jokowi menjelaskan bahwa keikutsertaan Erick Thohir dan Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Malang, respons kedua menteri itu pun menjadi sorotan.

Saat awak media bertanya apakah Jokowi sedang menjodohkan Prabowo dan Erick untuk Pilpres 2024, Prabowo tampak tersenyum tipis sedangkan Erick Thohir tertawa kecil.

"Tidak ada hubungannya dengan yang ditanyakan (soal dugaan perjodohan Prabowo dan Erick Thohir)," jawab Jokowi.

Blusukan di pasar

Sebelum ke PT Pindad, Jokowi beserta Prabowo dan Erick Thohir blusukan terlebih dahulu di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Jatim.

Baca juga: PDI-P Cek Ombak Kemeja Garis Hitam Putih Ganjar: Bisa Jadi Tren Baru Seperti Pak Jokowi

Berdasarkan hasil tinjauannya, Jokowi menyampaikan, harga bahan pangan terbilang murah dan terkendali.

"Ini saya kira baik karena memang sebagian besar produksinya di Kabupaten Malang. Untuk inflasi, di sini terkendali, pasokan baik," ucap Jokowi.

Antusiasme warga

Pedagang dan warga sekitar Pasar Bululawang antusias usai mengetahui presiden akan datang ke tempat mereka. Sejak pagi mereka telah menanti kedatangan Jokowi dan jajarannya.

Salah satu pengunjung pasar, Nur Aisah mengaku sangat senang akan melihat langsung sosok presiden.

Baca juga: Momen Jokowi Kenang Lintasi Jalan Solo-Purwodadi: Sejak Kecil, Tiap Hari Saya Lewat Sini, Enggak Pernah Beres

"Dengar kabar Pak Presiden mau datang, rasanya pengen ketemu sama Bapak (Jokowi) untuk pertama kalinya," ungkap Nur.

Dia bahkan tak masalah meski harus menunggu kedatangan Jokowi sejak pagi asalkan bisa melihat sosok presiden secara langsung.

"Rasanya deg-degan mau ketemu Pak Jokowi," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau