Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putranya Meninggal Tertimpa Beban 200 Kg, Ibu Binaragawan Justyn Vicky Ungkap Percakapan Terakhir Mereka

Kompas.com - 24/07/2023, 12:18 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Herman Fausi (34), binaragawan yang juga dikenal dengan nama panggilan Justyn Vicky meninggal dunia setelah tertimpa beban 200 kilogram di Denpasar, Bali pada Sabtu (15/7/2023).

Ibu Herman yang tinggal di Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur bernama Busia (51) mengaku sangat terpukul dengan kepergian putranya.

Baca juga: Binaragawan Justyn Vicky Meninggal Usai Beban 200 Kg Menimpa Leher, Ini Awal Mulanya

Sempat menghubungi ibunda

Busia mengungkapkan, sesaat setelah kecelakaan yang menimpa anaknya, Herman sempat menghubungi dirinya melalui panggilan video. Herman, kata Busia, mengabarkan sedang berada di rumah sakit.

Saat itu, lanjut Busia, sang anak juga menanyakan apakah sang ibu merindukannya.

“Sebelumnya anak saya masih video call, dia tanya, ibu kangen apa tidak? Kalau kangen lihat saya,” ucap Busia saat ditemui di rumahnya, Senin (24/7/2023).

Baca juga: Kronologi Binaragawan Bali Justyn Vicky Tewas Usai Gagal Angkat Beban 200 Kg

Herman juga memberi tahu mengenai kondisinya yang mengalami patah tulang leher.

“Saya tanya, kenapa kamu kok di rumah sakit, lalu anak saya jawab, saya habis kecelakaan di binaraga, leher saya patah tulangnya,” papar Busia.

Meninggal

Air mata Busia sempat tumpah mendengar kabar dari putranya. Namun Herman menguatkan sang ibu dan meminta Busia mendoakannya.

“Berdoa saja, saya itu mau operasi, bilang ke pakdhe yang ada di Bali,” ucap Busia menirukan kata-kata anaknya.

Setelah itu, Busia mengaku diminta oleh adiknya untuk pergi ke Bali untuk menengok keadaan Herman. Namun saat sudah tiba di Bali, putranya sudah dalam keadaan tidak sadar.

“Saat itu sudah tidak sadar, habis operasi di rumah sakit di Bali,” jelas dia.

Beberapa waktu setelah operasi, putranya dinyatakan meninggal dunia, sehingga anaknya dibawa pulang ke Jember untuk dimakamkan.

“Anak saya dimakamkan di pemakaman keluarga,” ujar dia.

Baca juga: Pria di Bali Tewas akibat Tertimpa Barbel 200 Kilogram saat Fitnes

Sosok Herman

Busia mengaku tidak bisa berbuat banyak atas kepergian anaknya.

Kalaupun menggugat, anaknya sudah meninggal dunia. Dia pun memilih mengikhlaskan kepergian putranya agar Herman bisa tenang.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com