Salin Artikel

Putranya Meninggal Tertimpa Beban 200 Kg, Ibu Binaragawan Justyn Vicky Ungkap Percakapan Terakhir Mereka

Ibu Herman yang tinggal di Desa Ajung, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember, Jawa Timur bernama Busia (51) mengaku sangat terpukul dengan kepergian putranya.

Sempat menghubungi ibunda

Busia mengungkapkan, sesaat setelah kecelakaan yang menimpa anaknya, Herman sempat menghubungi dirinya melalui panggilan video. Herman, kata Busia, mengabarkan sedang berada di rumah sakit.

Saat itu, lanjut Busia, sang anak juga menanyakan apakah sang ibu merindukannya.

“Sebelumnya anak saya masih video call, dia tanya, ibu kangen apa tidak? Kalau kangen lihat saya,” ucap Busia saat ditemui di rumahnya, Senin (24/7/2023).

Herman juga memberi tahu mengenai kondisinya yang mengalami patah tulang leher.

“Saya tanya, kenapa kamu kok di rumah sakit, lalu anak saya jawab, saya habis kecelakaan di binaraga, leher saya patah tulangnya,” papar Busia.

Meninggal

Air mata Busia sempat tumpah mendengar kabar dari putranya. Namun Herman menguatkan sang ibu dan meminta Busia mendoakannya.

“Berdoa saja, saya itu mau operasi, bilang ke pakdhe yang ada di Bali,” ucap Busia menirukan kata-kata anaknya.

Setelah itu, Busia mengaku diminta oleh adiknya untuk pergi ke Bali untuk menengok keadaan Herman. Namun saat sudah tiba di Bali, putranya sudah dalam keadaan tidak sadar.

“Saat itu sudah tidak sadar, habis operasi di rumah sakit di Bali,” jelas dia.

Beberapa waktu setelah operasi, putranya dinyatakan meninggal dunia, sehingga anaknya dibawa pulang ke Jember untuk dimakamkan.

“Anak saya dimakamkan di pemakaman keluarga,” ujar dia.

Sosok Herman

Busia mengaku tidak bisa berbuat banyak atas kepergian anaknya.

Kalaupun menggugat, anaknya sudah meninggal dunia. Dia pun memilih mengikhlaskan kepergian putranya agar Herman bisa tenang.

Busia sendiri tidak terlalu ingat kapan sang aktif di dunia binaraga. Dia hanya mengetahui jika anaknya pergi ke Bali untuk bekerja dan ketika Hari Raya Idul Fitri, baru pulang ke kampung halaman.

“Saya kurang tahu kapan aktif di binaraga, anaknya kalau Lebaran saja yang pulang,” tegas dia.

Busia mengaku anaknya merupakan sosok yang baik dan ramah. Dia selalu menjaga etika dengan tetangga maupun teman-temannya.

Dia merupakan akan pertama dari dua bersaudara. Herman sudah menikah dan memiliki satu anak, namun pernikahannya berujung perceraian.

Sebelum ke Bali, Herman Fausi memiliki usaha pangkas rambut. Lantaran tidak terlalu berkembang, usaha itu kini diteruskan oleh adiknya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/24/121810778/putranya-meninggal-tertimpa-beban-200-kg-ibu-binaragawan-justyn-vicky

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke