Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bluder Cokro Khas Madiun yang Telah Berdiri Sejak Tahun 1989

Kompas.com - 18/06/2023, 14:09 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Baru-baru ini viral trend makan roti bluder siram yang videonya ramai disebar di sosial media.

Ternyata, kuliner roti Bluder Cokro memang sudah menjadi salah satu oleh-oleh khas Madiun yang kerap dibawa pulang wisatawan, selain brem dan pecel.

Baca juga: Mengapa Kota Madiun Dijuluki Kota Pendekar?

Bahkan sebelum viral di sosial media, Bluder Cokro sudah dikenal sangat legendaris dan menjadi salah satu ikon kuliner di Madiun.

Toko Bluder Cokro ini mudah dijangkau wisatawan karena terletak di Jalan Hayam Wuruk Nomor 51-54 Kota Madiun.

Baca juga: Resep Bluder Klasik, Lembut dan Mengembang Tinggi

Awalnya, Bluder Cokro berdiri pada tahun 1989 sebagai sebuah industri rumahan di Jalan Cokroaminoto No.36. Saat itu, bluder dibuat hanya jika ada pesanan saja.

Dilansir dari laman SuryaMalang.com, pemilik Bluder Cokro, Hary Sasono yang akrab disapa Hayik menuturkan rahasia kesuksesan dalam mengembangkan bisnis kulinernya hingga seperti sekarang ini.

Baca juga: Resep Bluder Tape untuk Teman Minum Teh

Salah satunya, Bluder Cokro juga terus berinovasi menciptakan varian rasa baru, hingga saat ini terdapat berbagai varian rasa yang sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia.

Beberapa pilihan rasa Bluder Cokro antara lain original, cokelat, kismis, keju, coklat keju, keju lumer, kacang, coklat kacang, tiramisu, klepon, kopi, greentea, taro, klepon, abon sapi, dan nutella.

Untuk mengeluarkan rasa baru Bluder Cokro juga tidak sembarangan, karena dibutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk menemukan formula atau racikan rasa yang pas di lidah.

"Setiap tahun kami melakukan survei di media sosial. Kamu biarkan konsumen untuk memilih, kemudian kita ambil lima besar, lalu kita bikin trial and error, mana yang rasanya paling enak, kita launching," jelas Hary.

Kemudian, yang membedakan Bluder Cokro dengan bluder yang lain, yakni teknik pembuatan roti yang masih tradisional namun tetap higienis.

Hal itu menjadikan rasa dan teksturnya berbeda dengan bluder-bluder lainnya

Tidak hanya menjaga kualitas rasa, Bluder Cokro juga menjaga kualitas bentuk dan kemasan.

Dia menuturkan, saat ini Bluder Cokro juga telah memiliki ratusan reseller tersebar di seluruh Indonesia.

Bluder Cokro khas Madiun.cokrogroup.com Bluder Cokro khas Madiun.

Selain itu, Bluder Cokro juga selalu mengikuti perkembangan zaman agar terus bisa bertahan dan berkembang, termasuk mempromosikan dengan menggunakan sosial media.

Bagi wisatawan yang ingin membawa pulang Bluder Cokro, ada juga pilihan kemasan, dari bluder single, sobek, kasur, dan krumpul.

Variasi harga Bluder Cokro juga cukup terjangkau yaitu dari Rp 10.000 untuk kemasan single satu rasa, Rp 30.000 untuk kemasan sobek tiga rasa, Rp 50.000 untuk kemasan kasur lima rasa, dan Rp 65.000 untuk kemasan krumpul sembilan rasa.

Apa Itu Roti Bluder?

Dilansir dari laman Antara, roti bluder adalah kue ringan yang sangat empuk dan lembut, dengan sedikit tekstur berminyak di dalamnya.

Hal ini karena roti bluder merupakan perpaduan antara adonan roti dan cake yang menjadikannya mempunyai tekstur yang lembut dan halus.

Sementara warna roti bluder yang kuning kecokelatan diperoleh dari pemakaian kuning telur yang lebih banyak dari pada membuat roti jenis lainnya.

Cara menikmati roti bluder tidak hanya bisa dimakan begitu saja, namun juga bisa dijadikan pendamping saat minum kopi, teh, coklat, atau susu hangat.

Roti bluder konon sudah ada sejak zaman kemerdekaan yang dibawa orang Eropa ke Indonesia, serta menjadi sajian wajib tentara Belanda saat itu.

Walau begitu, belum ada sumber pasti yang menerangkan mengapa kemudian roti bluder menjadi oleh-oleh khas madiun.

Yang jelas, cita rasa kue yang sederhana ini ternyata dapat memikat hati banyak orang, sehingga menjadi panganan yang selalu dicari.

Sumber:
cokrogroup.comjatim.antaranews.comsuryamalang.tribunnews.comtravel.kompas.com. (Penulis : Nicholas Ryan Aditya, Editor : Kahfi Dirga Cahya)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Surabaya
1 Warga Meninggal Usai 'Nyebur' ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

1 Warga Meninggal Usai "Nyebur" ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

Surabaya
Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Surabaya
Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Surabaya
Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com