Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cap Darah Kader Demokrat, Moeldoko: Enggak Usah Macam-macam lah

Kompas.com - 18/06/2023, 14:03 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko enggan berkomentar banyak terkait aksi ratusan kader, relawan, dan simpatisan Partai Demokrat yang menggelar aksi cap jempol darah.

"Apa yang perlu ditanggapi, enggak perlu lah itu enggak penting itu," kata Moeldoko saat berada di Kota Malang, Jawa Timur pada Sabtu (17/6/2023) malam.

Moeldoko menyampaikan, bahwa Indonesia merupakan negara konstitusional, untuk itu segala halnya sudah diatur konstitusi. 

Bagi dia, aksi cap jempol darah tersebut berlebihan. 

Baca juga: Puan-AHY Sudah Bertemu, Demokrat: Syukur-syukur Pak SBY dan Ibu Mega Bertemu Juga...

"Kita ini kan semuanya hidup di atas konstitusi. Ini kan ada konstitusi enggak usah macam-macam lah," katanya.

Moeldoko menyindir, aksi itu sebaiknya dilakukan setiap hari.

"Biar darahnya habis," katanya.

Baca juga: Lawan PK Moeldoko, Aksi Cap Darah Kader Demokrat Berlanjut hingga Putusan MA Keluar

Sebagai informasi, aksi cap jempol darah dilakukan di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat pada Jumat (16/6/2023) siang.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap Peninjauan Kembali (PK) Moeldoko di Mahkamah Agung (MA) terkait kepengurusan Partai Demokrat.

 

Aksi dilakukan dengan jempol para kader terlebih dulu ditusuk jarum dan darah mereka diabadikan dalam spanduk putih yang ditempel di tembok.

Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan bahwa langkah yang dilakukan Moeldoko merupakan upaya pihak berkuasa untuk mengganggu kelompok yang bertentangan.

Pasalnya, saat ini Demokrat merupakan parpol yang mengambil posisi sebagai oposisi pemerintah.

Baca juga: Jika PK Moeldoko Diterima, AHY: Penguasa Abuse of Power untuk Habisi Lawan Politik

Di sisi lain, MA belum memutuskan siapa saja hakim agung yang dipilih untuk mempersidangkan PK tersebut.

Adapun konflik antara Partai Demokrat dan Moeldoko terjadi medio 2021 ketika sejumlah kader melakukan kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang.

Dalam forum tersebut, Moeldoko didapuk sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Namun, AD/ART kubu Moeldoko tak diterima oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Kemenkumham tetap menyatakan bahwa kepengurusan Partai Demokrat yang sah berada di bawah kepemimpinan AHY.

Moeldoko pun menggugat ke PTUN, namun ditolak, hingga akhirnya mengajukan PK ke MA. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangki Diduga Bocor, Mobil di Magetan Terbakar Saat Isi BBM

Tangki Diduga Bocor, Mobil di Magetan Terbakar Saat Isi BBM

Surabaya
Melawan Arus dan Marah, Pengendara Motor di Malang Diteriaki Maling

Melawan Arus dan Marah, Pengendara Motor di Malang Diteriaki Maling

Surabaya
Pembobol Toko Kue di Surabaya Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak di Kaki

Pembobol Toko Kue di Surabaya Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak di Kaki

Surabaya
Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup, Pengendara Diminta Lewat Probolinggo

Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup, Pengendara Diminta Lewat Probolinggo

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Daftar Bacabup ke Demokrat, Ketua DPC: Prioritas Kami Tetap Kader

Mantan Bupati Nganjuk Daftar Bacabup ke Demokrat, Ketua DPC: Prioritas Kami Tetap Kader

Surabaya
Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Surabaya
Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Surabaya
1 Warga Meninggal Usai 'Nyebur' ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

1 Warga Meninggal Usai "Nyebur" ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

Surabaya
Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Surabaya
Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Surabaya
Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com