Menurut Nurohman, di hari pasaran biasa di Pasar Hewan Dimoro, dalam sehari salon sapi yang dia jalankan bersama rekan-rekannya biasa mendapatkan order paling tidak 10 ekor sapi.
Jika setiap ekor memberikan hasil Rp 50.000 maka Nurohman dan rekannya akan mendapatkan penghasilan kotor Rp 500.000.
Namun jumlah tersebut meningkat setidaknya 50 persen sejak beberapa pekan terakhir seiring dengan semakin ramainya aktivitas perdagangan hewan di Pasar Dimoro menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Kalau menjelang Idul Adha begini sekali pasaran kita bisa dapat 15 ekor sapi,” tutur Nurohman.
Nurohman dan rekan-rekannya tidak hanya membuka praktik salon sapi di pasar hewan, tapi juga melayani panggilan ke kandang sapi milik pedagang.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Jasa Cuci Hewan Kurban di Kuningan Dibanjiri Pelanggan
Bagi sejumlah pedagang sapi, membeli jasa layanan salon sapi memberikan sejumlah keuntungan.
Dengan tanduk yang telah dikupas lapisan luarnya, kuku-kuku dibersihkan dan dipotong, maka seekor sapi akan terlihat bersih dan sehat, meski salon sapi tidak memberikan layanan mencuci kulit dan bulu sapi.
Tujuan akhir yang pedagang harapkan adalah sapi mereka akan lebih cepat terjual.
“Biar rapi, biar bagus. karena petani (pembeli) mintanya sapinya yang bagus, speknya bagus. Kalau enggakgak rapi, kalau enggak bagus gitu enggak mau,” tutur Sunarto, pedagang sapi dari Magetan, saat ditemui di salon sapi Nurohman.
Tidak hanya lebih cepat laku, kata Sunarto, sapi yang telah dibersihkan di salon sapi memiliki peluang untuk dapat dijual lebih mahal Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 per ekor.
Misalnya, jika seekor sapi dengan harga pasaran Rp 10.000.000, seorang pedagang dapat menjual lebih mahal menjadi Rp 10.500.000 atau bahkan Rp 11.000.000.
Sunarto termasuk pedagang yang gemar menggunakan layanan salon sapi. Meski tidak semua sapi yang dia bawa ke Pasar Dimoro dia bawa ke salon sapi.
Dia akan pilih sejumlah sapi yang terlihat kurang gemuk dan kotor untuk dibersihkan di salon sapi.
“Hari ini saja saya sudah bawa tujuh ekor ke sini,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.