Salin Artikel

Melihat Kesibukan "Salon Sapi" di Pasar Dimoro Blitar Jelang Idul Adha

Setiap orang menangani seekor sapi. Tangan mereka cekatan membersihkan tanduk.

Bukan mencucinya menggunakan air dan sabun, tapi dengan mengupas lapisan luar tanduk menggunakan pisau.

Pria-pria lainnya terlihat sedang memotong kuku sapi. Tampak peralatan yang mereka gunakan hampir sama dengan peralatan yang biasa digunakan tukang kayu seperti, tatah, palu, kikir, sampai gergaji besi.

Sekilas, sapi-sapi tersebut seolah tengah mendapatkan layanan pedikur dan menikur di salon.

Para pria yang berada di lokasi itu menyebut profesi mereka sebagai pekerja salon sapi seperti tulisan yang tertera pada kostum biru yang mereka kenakan, “Crew Salon Sapi”.

“Agar sapi lebih terlihat bersih dan sehat. Kalau menurut kesehatan hewan kan memang bagian kuku dan kaki harus dijaga kebersihannya,” ujar salah satu pekerja salon sapi, Nurohman (55).

Para pedagang sapi di pasar hewan yang terletak di Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Kepanjenkidul itu sudah hafal dengan keberadaan layanan salon sapi yang dijajakan Nurohman dan kawan-kawan. 

Para pekerja salon sapi ini bekerja sebagai satu kelompok yang terdiri dari 4 hingga 6 orang.

Nurohman memungut biaya Rp 35.000 untuk pekerjaan membersihkan tanduk satu ekor sapi.

Nilai yang sama berlaku untuk layanan membersihkan dan memotong kuku seekor sapi.

Namun, biaya akan lebih murah jika layanan paket lengkap membersihkan tanduk dan kuku sekaligus, yakni hanya Rp 50.000.

Peningkatan jelang Idul Adha

Nurohman dan rekan-rekannya menjajakan layanan salon sapi secara berpindah-pindah dari pasar hewan yang satu ke yang lain di wilayah Blitar, Kediri dan Tulungagung.

Adapun Nurohman sendiri ialah warga asal Tulungagung.

Dia membuka layanan salon sapi di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar setiap tanggal Legi dalam penanggalan Jawa, karena pasar tersebut hanya buka setiap tanggal Legi.

Menurut Nurohman, di hari pasaran biasa di Pasar Hewan Dimoro, dalam sehari salon sapi yang dia jalankan bersama rekan-rekannya biasa mendapatkan order paling tidak 10 ekor sapi.

Jika setiap ekor memberikan hasil Rp 50.000 maka Nurohman dan rekannya akan mendapatkan penghasilan kotor Rp 500.000.

Namun jumlah tersebut meningkat setidaknya 50 persen sejak beberapa pekan terakhir seiring dengan semakin ramainya aktivitas perdagangan hewan di Pasar Dimoro menjelang Hari Raya Idul Adha.

“Kalau menjelang Idul Adha begini sekali pasaran kita bisa dapat 15 ekor sapi,” tutur Nurohman.

Nurohman dan rekan-rekannya tidak hanya membuka praktik salon sapi di pasar hewan, tapi juga melayani panggilan ke kandang sapi milik pedagang.

Sapi lebih cepat terjual

Bagi sejumlah pedagang sapi, membeli jasa layanan salon sapi memberikan sejumlah keuntungan.

Dengan tanduk yang telah dikupas lapisan luarnya, kuku-kuku dibersihkan dan dipotong, maka seekor sapi akan terlihat bersih dan sehat, meski salon sapi tidak memberikan layanan mencuci kulit dan bulu sapi.

Tujuan akhir yang pedagang harapkan adalah sapi mereka akan lebih cepat terjual.

“Biar rapi, biar bagus. karena petani (pembeli) mintanya sapinya yang bagus, speknya bagus. Kalau enggakgak rapi, kalau enggak bagus gitu enggak mau,” tutur Sunarto, pedagang sapi dari Magetan, saat ditemui di salon sapi Nurohman.

Tidak hanya lebih cepat laku, kata Sunarto, sapi yang telah dibersihkan di salon sapi memiliki peluang untuk dapat dijual lebih mahal Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000 per ekor.

Misalnya, jika seekor sapi dengan harga pasaran Rp 10.000.000, seorang pedagang dapat menjual lebih mahal menjadi Rp 10.500.000 atau bahkan Rp 11.000.000.

Sunarto termasuk pedagang yang gemar menggunakan layanan salon sapi. Meski tidak semua sapi yang dia bawa ke Pasar Dimoro dia bawa ke salon sapi.

Dia akan pilih sejumlah sapi yang terlihat kurang gemuk dan kotor untuk dibersihkan di salon sapi.

“Hari ini saja saya sudah bawa tujuh ekor ke sini,” ujarnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2023/06/14/151322578/melihat-kesibukan-salon-sapi-di-pasar-dimoro-blitar-jelang-idul-adha

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com